Bab 1861

Nola meminta pelayan untuk mengambilkan gaun cantik untuk Wati, awalnya disiapkan untuk

Dewi, tetapi Wati juga bisa memakainya.

Hanya saja, gaun yang tadinya panjang menjadi gaun setengah pendek, kebetulan menampilkan kaki cantik dan proporsionalnya itu.

Dewi berbaring di sofa dan makan apel, melihat tubuh Wati yang tinggi, ia pun memujinya, Pantas saja bisa jadi model internasional, kakimu sungguh bagus.

Hehe, kamu juga sangat menggemaskan.Wati berkata secara spontan, kemudian

menambahkan satu kalimat lagi, Kamu juga sangat cantik!

Dewi tersenyum, tidak mengatakan apaapa, dia tidak pernah memedulikan penampilan luarnya, menjalani hidup dengan apa adanya.

Namun, ia tetap sangat percaya diri, bagaimanapun, dirinya memiliki kemampuan yang tidak

dimiliki oleh orang biasa.

Nona Wati yang ada di hadapannya ini, selalu menyanjungnya, bahkan senyuman dan ekspresinya juga telah direncanakan sebelumnya, jelas bukan orang yang pantas dijadikan

sebagai teman.

benar–benar berteman dengannya, hanya ingin memanfaatkannya untuk

Wiwi, bagaimana caranya kamu bisa

Wati

Dewi

terbelalak karena terkejut, “Hal yang begitu penting, kenapa kamu

sedang makan apel, tidak merespons

merapikan pakalannya, matanya mengamati Dewi dari

5 tahun yang lalu

“Lima tahun yang

dibuat sampai tidak bisa berkata

berencana membawaku keluar bermain?”

pedulikan adalah

Kapanpun boleh.

Wati berpurapura tersenyum.

duduk di sofa,

meter jauhnya, “Aku ganti pakaian.”

Wati sedikit tidak menduga, “Kalau begitu, aku akan menunggumu di

Oke.

semua keluar, ia sendirian di kamar dan mengganti pakaian, lalu mencari tas

menggendong tas ransel ini, kartu identitas dan ponselnya ada di dalam semua,

semua.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255