Bab 1902

Keesokan paginya.

Dewi terbangun dari mimpi, wajahnya memerah, dan masih ada perasaan yang tidak bisa dijelaskan di dalam hatinya….

Mati rasa dan kesemutan, selembut sengatan listrik.

Dia bangun dengan linglung, memeluk bantal sambil melamun..

Aneh sekali, kenapa bisa bermimpi seperti ini?

Bahkan jika karena membaca materi itu sebelum tidur, seharusnya mimpi bagaimana mengendalikannya, dan kemudian kabur dari sini, kenapa bisa jadi mimpi erotis?

Memikirkan hal ini, Dewi tersipu malu hingga wajahnya memerah….

Saat masih berpikir liar, terdengar suara ketukan pintu di luar, “Nona Wiwi, apa Anda sudah bangun?”

“Sudah, masuklah.”

Dewi meregangkan pinggangnya dan bangkit berdiri dengan malas.

Nola masuk bersama beberapa pelayan sambil mendorong troli berisi beberapa pakaian baru.

matanya dan menatap para pelayan, “Pakaian

menyiapkan beberapa pakaian santai untuk Anda,” kata Nola sambil tersenyum, “Dan juga, hari ini harus memilih gaun pengantin dan perhiasan, Anda sudah

Dewi tertegun, “Benarkah?”

secara internal.” Nola berseri–seri dan sangat bahagia, “Tuan

rapat dewan pagi ini.”

cemberutnya. Saat Lorenzo mengatakannya, dia tidak menganggapnya serius, sedangkan setelah tahu

menyebar, maka kelak dia tidak akan bisa

umumkan sekarang hanyalah identitas palsunya dan tidak ada yang tahu bahwa dia adalah Tabib

Wiwi ….” teriak Nola

“Hah?”

tahu aku semuanya? Tuan memintaku untuk menanyakannya pada Anda, jadi Tuan

sambil

berseru,

sedih, “Tidak

mendengar kalimat ini, Dewi merasa

kasih!”

baiknya kelak kalian

Dewi dan berseru, “Sejak lahir, Tuan sudah terlantar, bibinya membawanya pulang saat Tuan berumur sepuluh tahun.

Moore masih ramai dan banyak orang yang tinggal di

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255