Bab 1910

Mobil masih menanjak ke atas gunung, menerobos jalan.

Selama mobil bergoyang–goyang, Dewi perlahan sadarkan diri, meskipun lukanya masih terasa sakit, kesadarannya perlahan pulih.

Seorang pria berbaju hitam mengangkat telepon, bicara dalam bahasa Emron.

Dewi tidak sepenuhnya memahaminya, tapi hanya dengar gambaran kasar, segera tiba, orangnya tidak mati, masih hidup ….

Sepertinya orang di balik layar sedang menunggunya di

gunung.

Bagus, dia juga ingin melihat, sebenarnya siapa orang itu ….

Mobil terus melaju beberapa saat dan akhirnya berhenti. Beberapa pria berbaju hitam turun mobil, bicara bahasa Emron sebentar, lalu buka pintu mobil dan membawa Dewi turun.

Pada saat ini, Dewi sudah benar–benar kehilangan tenaganya karena kehilangan banyak darah, namun kesadarannya tetap pulih.

Dia digendong di pundak dan tergantung terbalik. Penglihatannya kabur melihat banyak mobil diparkir di sekitarnya dan banyak pria berjas hitam….

Orang–orang ini sepertinya dilatih dengan tertib, tidak seperti gangster liar di luar, tapi seperti pengawal keluarga besar atau kelompok besar,

seharusnya adalah sosok yang berkuasa

sedang berpikir liar, Dewi dibawa ke dalam rumah kayu dan dilempar

suara yang berwibawa, “Dia adalah tunangan Tuan L, kalau kamu menyakitinya, nyawa kalian semuanya

“Baik, tuan.”

hitam itu

setengah bagian, tapi dia juga tahu

dengan jelas, tapi dia sangat lemah hingga tidak bisa

identitas tidak tanya

hitam segera mendekat dan mengambil tas ransel Dewi, mengobrak–abrik semua isi di dalamnya dan

sang

menerima paspor dan hendak membukanya,

dan berkata dengan kesal,

“Banyak ular ….”

itu mendongak,

ular yang tak terhitung jumlahnya masuk dari pintu dan perlahan

adalah ular memuntahkan

langka,

“Bagaimana bisa?”

ke tangannya dengan

dan paspor di tangannya jatuh ke

mengambilnya, ular berbisa lainnya mulai menyerangnya dan

mengusir ular berbisa

rumah kayu begitu kacau balau ….

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255