Tiga Harta: Ayah Misterius …

Bab 1927

Penjagaan di luar kamar rawat sangat ketat, ada seorang pengawal di setiap dua langkah, juga ada beberapa perawat dan pelayan wanita yang berjaga.

Mereka semua langsung membungkuk memberi hormat saat melihat Lorenzo datang.

Lorenzo memberikan isyarat, lalu memasuki kamar rawat dengan tenang.

Dewi sedang tertidur lelap di atas ranjang, bahkan dia tidak menyadari kedatangan Lorenzo.

Pencahayaan di dalam kamar yang sangat gelap membuat tidur Dewi sangat lelap.

Lorenzo melepaskan jasnya, lalu duduk di sofa sebelah ranjang sambil menopang dagunya, dan menatap wanita itu dalam hening ….

Tujuh tahun yang lalu, usianya baru 14 tahun, sekarang sudah dewasa. Meski rupanya sedikit berubah, tetap saja ada kemiripan dengan dirinya yang dulu.

Hanya saja, saat itu rambutnya lebih panjang dan mengenakan gaun berwarna putih, terlihat lebih segar dan polos, sekarang bertambah kesan lebih keras kepala.

Entah apa yang dia alami selama beberapa tahun ini, yang membuat kesannya benar–benar berubah….

Juga, entah kenapa harus menyembunyikan identitas dan tidak mau mengakuinya, hati Lorenzo dipenuhi banyak pertanyaan…..

ini, tubuh Dewi tiba–tiba gemetar dan dia terbangun dari mimpi buruknya.

mendekat dan

menatapnya, lalu

Lorenzo menyeka keringat di dahi wanita itu dengan lengan bajunya, “Tidak apa–apa, ‘kan? Ingin dipanggilkan dokter?”

Dewi mengatupkan bibirnya,

tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.

menyeka bibirnya, lalu buru–buru menepuk

bernapas, dia terus menunjuk

dengan kasar, lalu

ekspresi wajahnya makin menderita, akhirnya Lorenzo hanya

membuka pintu dan

lihat, kenapa

terlihat tidak

Dewi pun segera membaik, dia menarik napas pelan sambil

membantu, tapi Dewi memberi isyarat

tapi maksudnya sangat jelas, dia masih ingin hidup beberapa tahun lagi!

bisa berdiri di samping dan tidak

kondisi Dewi perlahan membaik, perawat kembali

merasa jauh lebih baik setelah minum beberapa teguk.

Aku suruh

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255