Bab 2003 Jaga dirimu, Guru

“Pffft!”

Jasper tidak bisa menahan dan langsung tertawa.

Lorenzo memelototinya, Jasper segera menundukkan kepala, bahkan tidak berani bernapas kencang.

Saat ini, wajah Lorenzo membiru dan ungu, terlihat sangat jelek, berpikir selama tujuh tahun ini Wiwi yang selalu dia ucapkan, ternyata nama seekor anjing kampung!!!!

Hatinya terbakar amarah.

Dewi ini, ternyata mempermainkannya seperti ini!!!

Bayangan tujuh tahun lalu yang terlintas di benaknya, kala itu Lorenzo diburu musuhnya dan melarikan diri ke pegunungan, dia diselamatkan oleh seorang gadis, gadis itu kemudian menyembunyikannya di sebuah tempat peristirahatan sementara, setiap hari merawatnya dan mengantarkan makanan untuknya….

Setengah bulan berlalu, tumbuh perasaan murni dan polos, sehingga dia terus menanyakan namanya, awalnya dia tidak mau mengatakannya, lalu kemudian karena dibuat kesal olehnya, dia berkata dengan asal, “Wiwi!”

Sebelum sempat bertanya lebih lanjut, musuh yang ingin membunuhnya datang mengejar kemari, dia tidak ingin melibatkannya, jadi dia buru–buru melarikan diri….

Sejak saat itu keduanya berpisah, beberapa tahun kemudian, dia tetap mengingat nama itu dalam hatinya dan tidak pernah melupakannya.

mengutus orang untuk kembali ke gunung Breze dan mencari gadis yang bernama Wiwi, tetapi tetap tidak bisa menemukannya.

Oldish, atau mungkin mereka

lebih penting adalah

berbulu cokelat, hanya punya satu telinga, ada kalung yang diikat di lehernya….

kecil yang dibawa oleh Dewi

baru lahir, sekarang sudah tumbuh sebesar ini.

kampung yang ada di sebelahnya, kemudian

padanya….

malah bilang namanya

ada semacam perasaan dipermainkan.

Sial!!!

sangat marah, tetapi juga tidak bisa berbuat apa–apa, saat ini, tidak mungkin ia menyeret Dewi dari tempat tidur rumah

Tabib Hansen sudah

dari

Hansen turun dari mobil, di belakangnya ada Dixon yang sedang membawa anjing kampung

kampung itu memamerkan gigi dan menggonggong beberapa kali ke arah Lorenzo, tetapi ditakuti oleh mata tajam Lorenzo, dan buru–buru mundur ke belakang Dixon, mengibas- ngibaskan ekornya dengan takut, tidak berani menggonggong lagi.

Lorenzo tidak perlu sungkan seperti ini.” Tabib Hansen berkata dengan pelan, “Dia masih di rumah sakit, kamu seharusnya

berkata dengan hormat, “Dia pernah bilang, aku harus menghormati Anda seperti aku menghormati ayahku sendiri! Jadi,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255