Bab 2017 Curiga Padanya

Sepuluh hari ….

Lorenzo masih belum kembali, sepertinya dia sangat sibuk. Awalnya dia selalu menelepon Dewi setiap hari. Meski hanya beberapa menit, tapi dia tetap merindukan Dewi.

Namun, belakangan dia sudah tidak menelepon lagi.

Awalnya Dewi menahan diri untuk mencarinya. Setelah menahan diri selama dua hari, dia pun berinisiatif mengirim pesan ke Lorenzo, tapi tidak dibalas.

Dewi berpikir seharusnya dia sedang sibuk. Selain itu, ada urusan mendesak yang harus diurus, maka bisa dimengerti kalau pria itu tidak membalas pesannya. Setelah urusannya selesai, Lorenzo pasti akan mencarinya.

Namun, sudah lewat dua hari, Lorenzo tetap tidak mencarinya.

Dewi mulai panik, khawatir terjadi sesuatu pada Lorenzo, maka dia pun bertanya pada Jeff tentang kondisi di sana.

Jeff bilang Lorenzo baik–baik saja, hanya saja sangat sibuk. Setelah selesai sibuk beberapa hari lagi, seharusnya dia akan menelepon Dewi. Jeff juga bilang Lorenzo berpesan agar Dewi merawat kesehatannya dengan baik, tidak perlu mengkhawatirkannya.

Mendengar hal ini, Dewi langsung emosi. Dia bisa berpesan pada Jeff, artinya setiap hari dia berkomunikasi dengan Jeff. Berhubung bisa berkomunikasi dengan bawahannya, kenapa tidak bisa membalas pesannya?

orang yang lamban, sama sekali tidak menyadari bahwa Dewi marah. Dia masih berkata, “Nona Dewi, kalau tidak ada urusan lain lagi,

merespons,

Karena sangat bosan, dia pun berbaring di sofa sambil melihat–lihat berita. Lalu, dia melihat sebuah berita tentang Juliana yang sedang mengunjungi kantor cabang Grup

menghadiri pesta di berbagai tempat, serta pertemuan dengan orang–orang berpengaruh.

masa kini.

yang begitu hebat baru cocok

dan langsung menyuruh orang memanggil Jell. Dia mau menanyakan kebenaran hal

Juliana memang pergi ke San Fransisco, juga mengunjungi kantor cabang. Mengenai perkataan cocok

1/3

kata–kata awak media.

dia bertanya lagi, “Kalau begitu,

langsung mengangguk

wajah Dewi langsung menggelap. Tanpa bicara apa pun, dia langsung melempar laptop ke luar jendela. Laptop itu

ini, dia baru menyadari mungkin Dewi marah, maka dia buru–buru menjelaskan, “Nona Dewi, jangan salah paham. Meski Tuan dan Nona

yang sama?” Saat ini, Dewi semakin marah, “Aku terlalu percaya padanya, mengira dia

“Bukan, bukan….”

“Berisik, keluar!”

besar, tidak mau mendengarkan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255