Bab 2048 Amarah yang Meluap

Dewi juga sedang marah, setelah menunggu begitu lama, akhirnya berhasil menerima telepon darinya, tapi dia malah langsung menyalahkannya, sama sekali tidak terlihat ada niat untuk meminta maaf.

Dia juga tidak mau mengikuti keinginannya, jadi dia langsung menutup telepon.

Dia bukan bawahannya, apa haknya menyuruh–nyuruhnya?

Apa hebatnya dia?

Saat dia berpikir demikian. Dewi menerima sebuah pesan, dia pikir itu pesan dari Lorenzo dan membuka ponselnya, tapi ternyata dari Willy….

“Terima kasih!”

Dua kata yang sederhana, bagi dia yang tidak pandai berkata–kata, dua kata ini sudah mewakili

seribu kata.

Dalam hatinya, Dewi merasa rumit, prihatin, kasihan, dan pada saat yang sama juga merasakan sebuah rasa tanggung jawab.

Dia diam–diam bersumpah di dalam hatinya, dia akan menyembuhkan kaki Willy, biar dia bisa berdiri kembali dan menemukan kehidupan yang benar–benar milik dirinya sendiri.

Malam itu, Lorenzo tidak menelepon lagi, Dewi juga malas memedulikannya, dia pergi mandi, kemudian tidur lebih awal.

Besok pagi dia akan memeriksa luka Lessi dulu, kemudian bergegas ke tempat Willy untuk mengobatinya.

lama, masalahnya rumit. Dengan keterampilan medisnya saat ini, dia mungkin tidak

banyak waktu dan

pertahanan diri dan senjata rahasia. Meskipun belakangan ini Denny dan komplotannya tidak muncul lagi, tapi tidak ada

dua jam sehari untuk

ada waktu untuk

dia

1/3

mau membuang–buang

sambil memikirkan hal–hal

di Negara Maple, Lorenzo tidak

pesawatnya

sekarang mereka habis. bertengkar, jadi tidak tahu apakah masih akan terbang

bandara masih menunggu jawabannya, jadi

sudah ada kabar

tetapi malah

“Itu…”

ada kabar darinya,

Lorenzo.

Lorenzo memelototinya

langsung melaporkan informasi yang dikirim oleh Sonny

tablet itu dan melihatnya, di dalamnya ada berbagai foto

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255