Bab 2065 Menderita

Tanpa menanyakan apa pun, Willy langsung menyuruh anak buahnya bergegas ke panti asuhan.

Di saat yang sama, dia juga menelepon Mina dan meminta Mina bergegas menemui Dewi

Awalnya, Dewi tidak ingin melibatkan Willy, tapi sekarang kondisinya sangat genting, dia tidak ada cara lain selain meminta bantuan pria itu.

Dia mengemudi dengan cepat sepanjang perjalanan, dan berharap bisa segera tiba di panti asuhan.

Meski sekarang masih tengah malam dan mobil sangat sedikit, karena jarak yang jauh, tetap saja membutuhkan beberapa waktu walau dia sudah mengemudi dengan cepat.

Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya Dewi tiba di panti asuhan pertama.

Mobilnya berputar beberapa kali di depan pintu asuhan, sebelum akhirnya berhenti perlahan.

Dewi segera keluar dari mobil dan tertegun saat melihat pemandangan di hadapannya …. Beberapa mobil polisi terparkir di pintu panti asuhan dan para polisi mengarahkan pistol ke arah panti asuhan, semuanya terlihat sangat waspada dalam suasana yang sangat hening.

Sebelum Dewi datang, polisi sudah bernegosiasi dengan menggunakan pengeras suara, tapi pria itu hanya menjawab, “Kalau kalian masih cerewet, aku akan membunuh satu anak!”

Para polisi terkejut dan segera mematikan pengeras suara, tidak berani berbicara lagi.

sekarang, tetaplah tenang, setelah Dewi datang. aku

berbicara dan hanya bisa

menyelinap masuk, tapi segera terdengar suara tembakan dari dalam yang diikuti suara

mengingatkan mereka, di sekitar panti asuhan dipenuhi kamera pengawas dan itu dikontrol dari dalam, jadi semuanya dalam kendali Denny.

berani bertindak gegabah, takutnya Denny sungguh akan melakukan pembunuhan besar–besaran.

semuanya hening dan tetap waspada

Mina buru–buru mendekat dan berkata dengan panik, “Denny memasang banyak

sejak awal sudah bisa menebak situasi seperti ini, tapi Dewi tetap sangat emosional

segera menahannya,

kami sedang memikirkan cara, apa Anda memiliki denah panti asuhan ini?” tanya anak buah

ada gunanya, meski menyelinap masuk, kalian juga tidak bisa melakukan apa pun. Nyawa seratus lebih anak berada

“Akulah yang ingin Denny bunuh, asalkan

“Tapi….”

ingin mengatakan sesuatu, pada saat ini, pintu panti asuhan terbuka, sebuah

menyeramkan di suasana malam

kamu bunuh,

Dewi bergegas mendekat.

terlalu mudah?” Denny mencibir dingin, “Aku ingin kamu merasakan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255