Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 2123 Kejadian yang Sungguh Anch

Perkataannya itu sangat meyakinkan.

Dewi mengangguk dengan tegas, “Masuk akal, aku mengerti!”

“Pergilah, aku doakan semoga perjalananmu lancar,” desak Willy padanya.

“Tunggu aku kembali.” Dewi melangkah pergi dengan cepat tanpa melihat ke belakang, “Aku pasti akan membawa Lorenzo untuk menyelamatkanmu!”

“Oke, aku akan menunggumu

Willy duduk di sofa dan memperhatikan sosoknya yang semakin menjauh dalam diam, dengan pandangan yang rumit di matanya….

Ketika pintu ruang kerja tertutup, Willy menundukkan kepalanya dengan sedih, dia tahu kali ini, dia akan kehilangan Dewi sepenuhnya.

Dia sendirilah yang mengantarkannya pergi dan mengajarinya untuk mempertahankan Lorenzo sebagai jimat pelindungnya.

Dia seperti dewa bulan yang mengikatkan kembali benang merah mereka yang hampir putus

Tidak mungkin kalau dia tidak merasa sedih.

Sebenarnya dia sama sekali tidak ingin membiarkan Dewi pergi. Dia juga pernah berpikir untuk membiarkannya tinggal dan merawatnya. Mungkin setelah setengah tahun menghabiskan waktu bersama, maka bisa menumbuhkan perasaan di antara mereka….

Sampai saat itu, baru dia memikirkan cara lain untuk mengatasi masalah yang lain.

kalau dia kehilangan kesempatan ini, maka di masa depan

tahun, semuanya bergantung

kekuatannya dan harga dirinya, semua bergantung pada saat

Dewi dan Lorenzo, dan berharap kali ini, dia membuat

di depan pintu.” Pengawalnya

“Dorong

“Baik.”

di depan, Mina bergegas memberi hormat, “Pangeran!”

kembali ke negara Emron dan bertemu kembali dengan

pasti akan aku tepati.”

punggungnya dan langsung mengenali Mina, “Kok kamu

pulang.” Willy berbisik, “Ayo, cepat berangkatlah,

bergegas masuk

tiba–tiba

menoleh

bertengkar dengan L.” Willy mengingatkan lagi, “Dan juga, kamu harus menyampaikan pesanku

Dewi menjawab dan masuk ke dalam mobil, dia baru

Mina

mengemudikan mobilnya

dan memberikannya tiket pesawat dan surat identitas barunya, “Aku khawatir Yang Mulia akan

ada yang mencegat kita di jalan?” Dewi menatap ke luar jendela.