Bab 2233 Pengawal Cilik

“Lalu apa yang harus dilakukan?” Mina bertanya dengan lemah, “Kalau tidak, aku bicarakan dengan Nona Dewi lagi, minta dia ajak aku pergi bersama?”

“Sebenarnya kamu punya otak atau tidak?” Willy tidak bisa berkata apa–apa, tidak ingin berbicara dengannya lagi. “Aku akan pikirkan cara lagi, kamu pergilah.”

“Pangeran

Mina ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat dia tampak membosankan, dia hanya bisa menundukkan kepala dan pergi.

Mina merasa sangat sedih, dia sebagai anggota Komisi Kepolisian Kriminal Internasional, tugasnya adalah menyelidiki kasus, menangkap penjahat, sama sekali tidak pandai berpura–pura.

Namun, dia sudah sebisa mungkin melakukan setiap hal dengan baik….

Dewi mengalami mimpi buruk sepanjang malam, bermimpi bahwa terjadi sesuatu pada Lorenzo, tertimpa di bawah mobil, kedua kakinya berlumuran darah, sekarat….

Dia sangat ingin pergi menyelamatkannya, tapi kakinya sepertinya dipaku, tidak peduli bagaimanapun juga tidak bisa bergerak.

Dia sangat cemas, berjuang sekuat tenaga, tapi tidak berhasil sama sekali.

Pada saat ini, “duar” bunyi kencang, mobilnya tiba–tiba meledak.

Dewi tercengang dengan mata terbelalak, menyaksikan Lorenzo ditelan oleh kobaran api…..

“Tidak….”

dengan panik, tiba–tiba terbangun dan duduk, kepalanya

familier, barulah dia menyadari bahwa tadi dirinya sedang bermimpi, tapi perasaan semacam ini begitu nyata, dia mengira itu

sampingnya, memikirkan kelembutan Lorenzo sebelum pergi, hatinya.

semakin sakit.

sekali, hanya ada sebuah

suasana

pun tidur seperti ini selama beberapa jam, sampai telepon berdering dan membangunkannya…..

sudah buat janji, pukul 1

1/3

Nyonya

akan tiba tepat

di hati Dewi, melihat jam tangannya, masih beberapa jam lagi, dia berharap waktunya cepat tiba,

tahu Dewi mau ke sana, dan mengingatkannya, “Beberapa waktu ini seharusnya kamu ada meneliti beberapa obat biokimia, ‘kan? Ada lagi senjata tersembunyi dan sejenisnya, bawalah beberapa untuk jaga–jaga.”

Dewi berkata, “Aku pergi menemui Nyonya Presiden, tidak mungkin berpakaian santai dan membawa ransel,

“Kalau begitu kamu….”

Lauren, aku

membawanya pergi ke laboratorium Lorenzo, mengambil keluar

padanya, ketika mendengar suara peluitnya, ia

ular hijaunya, “Waktu itu, ia

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255