Bab 2272 Masuk Jebakan

“Dewi akan baik–baik saja.”

Willy mengetuk sandaran tangan kursi roda dengan jari, melihat ke bawah, sepertinya sedang memikirkan sesuatu….

Mina tidak bisa memahaminya lagi. Meski hatinya sangat cemas, tapi dia sendirian, tidak bisa melakukan apa–apa, hanya bisa mundur ke samping tanpa bersuara.

Juliana menatap Willy dalam–dalam, dan berkata, “Kamu benar–benar bisa menahan diri…

Willy tidak mengatakan apa–apa, sepertinya tidak mendengar ucapannya.

“Benar–benar seseorang yang melakukan hal besar.” Juliana tersenyum, terdapat kekaguman di sorot matanya, “Tapi dilihat dari sisi lain, kamu tidak begitu menyukai Nona Dewi. Mungkin perasaan mendalam di masa lalu adalah sebuah kesalahpahaman.”

“Dia akan baik–baik saja.”

Tiba–tiba Willy berbicara lagi, sorot matanya masih mengarah ke bawah, sepertinya mengatakannya untuk diri sendiri.

Saat melihat dia tidak ada niat untuk berdiskusi, Juliana juga tidak banyak bicara lagi, bersandar di sofa, terus melihat ponsel….

Dia sedang menunggu sebuah hasil.

Sebenarnya bisakah Dewi bisa keluar dari penjara dalam keadaan hidup?

Di dalam penjara, Bibi Lauren dan Sonny menemukan sel Dewi dengan lancar. Saat melihat Dewi terbaring di ranjang dengan sangat lemah, Bibi Lauren sangat sedih, “Dewi!”

“Nona Dewi!”

sampai matanya berkaca–kaca.

tercengang saat melihat Bibi Lauren dan Sonny, “Kalian

Dewi, aku akan segera

ke kunci sel, melepaskan

“Cepat pergi!!!”

selesai bicara, cahaya merah yang tak terhitung jumlahnya mengarah

Bibi Lauren bergidik, menoleh ke belakang, puluhan tentara menyerbu masuk dengan membawa

sudah menduganya, tapi Sonny dan yang lainnya sangat marah karena tertangkap begitu

bawahan berteriak dengan marah, “Kami adalah orang–orang

bicara, sebuah cahaya

tidak meronta sedetik pun.

Sonny terkejut dan

“Kalian….”

yang lain tercengang. Dulu, orang–orang Keluarga

berani menyentuhnya. Tapi sekarang, sepertinya orang–orang ini

ada

berani menerobos penjara? Sudah bosan

berteriak dengan sangat

sembarangan.” Dewi memaksakan tubuhnya yang lemah untuk berjalan ke sisi sel, berkata dengan cemas, “Mereka tidak ada hubungannya dengan masalah

kami tidak berani gegabah, tapi nyawa

itu mencibir dan menghina, langsung mengarahkan senjata

“Hentikan….”

yang lain.

bersamaan, tapi perwira itu sama sekali tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255