Bab 2304 Gencatan Senjata

Presiden tidak tidur semalaman, terus mengamati komputer, ingin melihat seberapa jauh opini publik bisa melambung. Tapi setelah melihat data di berita, dia hampir mengalami pendarahan

otak ….

Opini publik yang dia buat, tidak berdampak negatif pada Lorenzo. Sebaliknya, malah dipertanyakan oleh netizen dan media. Berkata bahwa dia tidak dapat menemukan alasan untuk berurusan dengan Lorenzo, maka menggunakan cara yang licik dan tidak tahu malu seperti ini untuk memfitnahnya.

Sekarang, di setiap akhir berita tentang Lorenzo, diikuti berita yang memarahi Presiden ….

Presiden sangat marah hingga terkapar di kursi, dan terus mengelus dadanya.

Sekarang, opini publik benar–benar berpihak pada Lorenzo. Hampir tidak mungkin baginya untuk membaliknya dalam waktu singkat. Hanya dengan membunuh Lorenzo, opini publik baru

akan mereda.

Bagaimanapun, mereka yang mendukung Lorenzo juga berpikir bahwa dia dapat kembali ke puncak, karena dia masih hidup…..

Presiden pun segera memerintahkan seseorang untuk membunuh Lorenzo.

membesar–besarkan kepulangannya seperti ini, bertujuan untuk memberi tahu semua orang bahwa dia sekarang telah pulang ke rumah. Jika pada saat ini terjadi sesuatu padanya, semua

mendengar ini, Presiden jadi panik, “Ini tidak boleh, itu tidak boleh. Apa hanya berdiam diri tidak mencari cara lain? Akhirnya menang dengan susah

napas, “Terlebih lagi, saat ini diikuti oleh opini publik secara global.

omong kosong. Kamu carilah ide.”

takutnya hanya dapat mencari cara untuk berdamai.” Bawahan itu dengan hati- hati membujuk, “Jika terus bertarung, tidak ada keuntungannya bagi kita. Dia hanyalah seorang pengusaha, sedangkan Anda adalah seorang Presiden. Reputasi

mengalah, “Memang sudah seharusnya mati

Seluruh pabrik kimia telah meledak, dan dia masih bisa lolos dari bahaya.

1/2

menghela napas, “Tapi karena dia kembali hidup–hidup, itu berarti nyawanya tidak seharusnya berakhir, dan serangkaian serangan di balik ini telah membuat kita tidak bisa mengatasinya dalam sesaat…Tidak

mengatakan bahwa tidak akan bekerja sama dengannya. Ini menunjukkan bahwa, aku punya peluang besar.” Presiden

peluang lagi… Bawahan itu berkata dengan hati–hati, “Kecuali, jika Anda tidak ingin

begitu, tunggu dia datang. untuk berdamai. Lalu, beri aku 30% saham Grup Moore. Jika tidak,

sepertinya akan sulit.”

saranku. Sekarang masalahnya telah sampai pada

Willy membujuk dengan

sekarang mendengar perkataan Willy, dia malah sangat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255