Bab 93

Olga benar–benar jengkel. Kenapa bisa ada orang rendahan seperti itu di dunia ini? Olga berkata dengan merendahkan suaranya, “Kamu sudah merebut posisinya sebagai istri Harvey, apakah masih belum cukup juga?”

Agatha mendengus dengan dingin, lalu berkata, “Jika bukan karena dia, aku sudah menikahi Harvey sejak lama. Justru Selena yang merebut apa yang seharusnya menjadi milikku!”

“Muka tembok Nona Agatha benar–benar sudah bisa mendapatkan rekor dunia Guinness Book sebagai wajah yang paling tebal. Kujamin tidak ada yang bisa memecahkan rekormu dalam ratusan tahun ke depan. Dulu aku mengira diriku ini sudah cukup muka tembok, ternyata tidak ada apa–apanya jika dibandingkan dengan Nona Agatha. Bagaimanapun, memang level muka tembokmu tidak pernah terkalahkan.”

“Olga, sebaiknya kamu bersikap lebih sopan padaku,” ancam Agatha sambil melipat tangan di depan dada.

“Wah! Sudah panik, ya?” Olga selalu memiliki kemampuan untuk membuat orang jengkel setengah mati.

“Seharusnya bukan aku yang panik sekarang.” Ekspresi Olga terlihat datar, jauh berbeda dengan Selena yang sedang tegang dan gelisah sekarang.

Selena sudah menaikkan harga hingga satu triliun. Harvey tahu berapa banyak modal yang dimiliki Selena. Sekarang Harvey hanya perlu menambahkan 20 miliar lagi untuk berhasil mengambil Kediaman Bennett.

Saat melihat Harvey tidak mengangkat papan, Marky bertanya dengan ragu–ragu, “Ada lagi yang mau menaikkan harga?”

“Satu triliun sekali.”

Ponsel di saku celana Harvey sekali lagi bergetar tanpa henti.

dua kali.”

terlihat tegang sekali, Ini bukan lagi pertarungan memperebutkan Kediaman Bennett, tetapi juga untuk

celana Harvey bergetar sekali

“Satu triliun…

hendak mengangkat palu, Harvey berkata dengan nada dingin, “1 triliun 20

miliar.”

gemetar. Dia tahu bahwa dirinya telah kalah,

angkuh, “Sudah. kubilang, Harvey selalu memberikan apa

tatapan tajam pada Harvey dari

Harvey dengan

dengan gembira dan berterima

menusuk sampai ke tulang–tulangnya.. Selena tidak dapat mendengar apa yang mereka katakan setelah itu, seolah–olah dunia menjadi bisu. Dia hanya bisa

kedua tangan dan kakinya kedinginan, bahkan pandangannya menjadi gelap, hingga dia pun terpaksa meraih pegangan di kursi dan menutup

diri selama beberapa

tadinya sangat yakin bisa menang, tetapi tidak disangka

pergi,” ujar Selena sambil bangkit

banyak waktu, sehingga ingin berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi

Olga sendiri merasa bahwa

” kata Olga sambil menatap Selena

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255