Bab 100

Dengan perasaan yang masih sangat emosional, Selena menjambak rambut Agatha, lalu menatap wajah Agatha dengan ekspresi penuh kebencian.

“Bukankah dia memiliki citra sebagai pria baik yang setia? Bukankah kamu adalah wanita impiannya? Aku pikir semua orang di negeri ini pasti ingin tahu bahwa dia memiliki seorang mantan istri. Sementara kamu, Nyonya Irwin yang membuat semua wanita iri, juga adalah wanita yang kejam! Aku masih menyimpan buktinya!”

Selena tahu bahwa ancaman itu mungkin tidak berguna bagi Harvey. Harvey adalah orang

berkuasa yang berkedudukan tinggi, dia sama sekali tidak peduli dengan penilaian orang awam

terhadap dirinya.

Namun, berbeda dengan Agatha. Wanita ini telah berjerih payah untuk mendapatkan semua yang

dia miliki hari ini. Ketenaran adalah segalanya bagi dirinya.

Ancaman ini cukup membuat Agatha ketakutan hingga gemetaran.

“Baiklah, baiklah. Aku mengerti. Bukankah hanya Kediaman Bennett? Aku akan kembalikan. padamu. Tolong jauhkan pisaumu.”

“Sebagai peringatan terakhir, jika kamu berani mencari masalah dengan temanku, aku akan membuat dirimu terpuruk dan reputasimu hancur. Nona Agatha, kamu adalah wanita yang cerdas, seharusnya kamu mengerti, jangan sampai kehilangan hal besar hanya karena hal kecil. Jangan sampai akhirnya semua usaha kerasmu selama ini menjadi sia–sia.”

sekarang dia merasa bahwa harga diri itu tidak penting

puas.

merasa kulit kepalanya seakan hampir tercabut. Tadi dia bersikap begitu sombong, sekarang dia tampak sangat

baik, aku akan mengikuti permintaanmu. Pisau

yang menempel di leher Agatha perlahan tampak mengalirkan darah

mengeluarkan sedikit darah, tetapi tidak sampai membahayakan nyawa Agatha.

ada lain kali lagi, aku akan langsung membunuhmu!”

aku mengerti!” Agatha gemetar ketakutan. Selanjutnya, dia

akhirnya melepaskan leher Agatha. Agatha memaki–maki sambil menendang pelayan, lalu berjalan naik ke lantai atas. Setelah

+15 BONUS

manggil “Ibu” dan “Ayah“. Pengasuh anak pun sudah berkeringat dingin karena tidak bisa menenangkan

langsung merangkak dan meraih ponsel tersebut. Sambil meneteskan air liur, dia berkata, “Ayah

harus menerima panggilan video melalui si pengasuh anak. Si pengasuh

Harvey.

sedang dilakukan Harvey, jika panggilan telepon itu menyangkut masalah Harvest, dia pasti akan langsung menjawab panggilan itu.

menangis seperti kelinci kecil. Kemudian,

ini biasanya tidak mudah menangis meskipun saat terjatuh, kenapa sekarang bisa

pun terdengar, “Ada

yang datang ke rumah, dia ingin

merupakan orang yang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255