Bab 102
“Huaa
Terdengar suara tangisan. Entah sejak kapan Harvest berdiri sambil menangis di tangga.
Pelayan itu terkejut hingga menghentikan tindakannya. Meskipun Agatha tidak begitu dekat
dengan Harvest, tetapi bagaimanapun sebagai seorang ibu, dia tidak mau anaknya melihat
pemandangan seperti ini.
Dia memerintah dengan wajah dingin, “Apa yang sedang kalian lakukan? Bukannya bawa anak
itu pergi.”
Para pelayan itu bergegas lari menuju Harvest, Agatha yang kesal karena suara tangisan tiba-tiba
Harvest pun segera mendesak dengan tidak senang, “Kenapa diam saja? Cepat lakukan.”
Saat ini, pelayan yang berada di tangga tiba-tiba berteriak, “Gawat, tubuh dan wajah Tuan Muda
Kecil terdapat banyak bintik merah, sepertinya alergi.”
“Baiklah, panggil dokter.” Agatha terlihat tidak sabar. Dibandingkan anaknya, sekarang ini dia
ingin segera menangani Selena, karena kesempatan seperti ini sangat langka.
apa yang dia lihat. “Dia adalah anakmu, dia masih sangat kecil
kamu harus memeluk
tersenyum mengejek, “Kalau kamu melakukannya dengan cepat, aku pasti langsung
menangis dengan begitu kencang, tangisannya membuat Selena sangat sedih. Padahal
mendekati Harvest. Sementara, Harvest melepaskan dirinya dari cengkraman pelayan
dari pelayan menggema di ruangan,
dan tergelincir menuruni tangga.
jadi dia hanya tergelincir dua atau tiga langkah
Selena memeluknya.
merah, hidung berair dan mata berair, seluruh wajahnya
Harvest melompat
sayang pada sang anak semakin menyakitkan mata
1/2
+15 BONUS
Karena kamu enggak mau melakukannya,
kamu melakukannya.”
sehingga kedua pelayan mendekati Selena,
Harvest dari pelukannya.
ini, Agatha masih tetap duduk diam di sofa,
menyadari bahwa tidak semua orang di dunia ini pantas menjadi seorang ibu. Di situasi seperti ini, Agatha bahkan tidak mendekat
perawatan kuku kakinya jauh lebih penting daripada
sedikit kasihan, mengapa anak ini
dengan erat, Selena juga tidak memiliki alasan
[HOT]Read novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 102
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has been published to Bab 102 with new, unexpected details. It can be said that the author Jus Alpukat invested in the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat is too heartfelt. After reading Bab 102, I left my sad, but gentle but very deep. Let's read now Bab 102 and the next chapters of Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat series at Good Novel Online now.