Bab 103

Seolah–olah raja binatang yang marah di dalam hutan purba, sebuah suara ini sudah cukup menggetarkan gunung dan hutan.

Begitu melihat Harvey yang berlari dengan cepat, Agatha panik hingga tidak bisa lanjut menghiasi kukunya dan cat kuku yang belum selesai itu pun tumpah di lantai.

Cat kuku berwarna merah tampak sangat jelas di karpet berwarna putih.

“Harvey, dengarkan penjelasanku.”

Harvey mengabaikan Agatha dan mendekat dengan cepat.

Namun, pelayan besar dan kasar itu hanya melihatnya sekilas dan tidak menghentikan

pergerakannya.

Orang itu adalah Bibi Alicia, seorang pelayan terpercaya yang dibawa oleh Agatha dari luar negeri sebelum ibunya meninggal. Dia memang bisa sedikit bela diri, tingginya 175 cm dan beratnya 150 kg, dia termasuk berotot di antara para wanita.

Tentu saja Bibi Alicia juga mendengar suara Harvey, tetapi dia tahu bahwa Selena adalah duri di hati Agatha, makanya dia harus mencabut duri ini.

dia masih memilih untuk terus menggores

Selena.

saja

tidak akan pernah pulih kembali.

Harvey, begitu retak maka sulit untuk

seorang pria yang menyukai seorang wanita yang wajahnya punya bekas dan lambat laun, Harvey pasti

mengambil risiko besar untuk menyerang

“Dor!”

dalam ruangan, sehingga membuat para pelayan menjerit ketakutan

Saat ini, Chandra sudah mendekat dan menendang kaki Bibi Alicia, memaksanya berlutut, lalu mengikat kedua tangannya di belakang punggungnya. “Jangan bergerak

tadi hanya melewati lengan Bibi Alicia, kalau saja

1/2

tertembak. Dia masih linglung

+15 BONUS

dengan suara beratnya, “Kamu enggak apa–apa,

merasa sedikit sakit, keningnya yang terbentur mengeluarkan darah.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255