Bab 122
Pelukan pemuda ini memang tidak sekuat pria dewasa, karena tubuhnya juga sedikit kurus.
Begitu memikirkan sifat Harvey yang posesif, seusai dapat berdiri tegak, dia langsung menjauh
dari Isaac.
“Terima kasih, di luar sedikit dingin, ayo masuk.
Selena masuk ke restoran, Harvey sudah tidak ada di tempat tadi dia berdiri.
Dia baru saja duduk ketika Isaac pergi untuk mengambilkan makanan untuknya. Selena mengangguk ketika melihat Darren masuk.
Darren duduk di seberangnya dengan segelas anggur merah di tangan, tampaknya dia sedang berbincang–bincang dengan teman sekelas.
Selena memelankan suaranya dan bertanya, “Darren, sudah ketemu?”
“Hmm, itu sudah dikirim sebelum kita naik ke kapal, tetapi aku belum sempat memberitahumu. Seperti yang kita duga sebelumnya, ada seseorang yang mengganti laporan pemeriksaan kesehatanmu. Meskipun dia terus menundukkan kepala, aku masih berhasil mengambil
beberapa foto. Lihatlah, siapa tahu kamu mengenalnya.”
Darren mengirimkan foto yang telah diambil, diperbaiki, dan diperbesar kepada Selena.
Meskipun tepinya masih kabur, tetapi inti fotonya dapat terlihat dengan jelas.
“Orang ini….”
“Apa kamu mengenalnya?”
asing dan dia tidak mengenalinya.
dia pernah melihat orang
Tetapi di mana?
apa? Apa yang kamu pikirkan?” tanya Darren dengan suara pelan.
cahaya mengingatkan Selena pada Rumah
tiba–tiba jatuh sakit dan beberapa petugas keamanan
Orang yang memberikan suntikan penenang adalah pria
hendak berbicara, tetapi dia takut terdengar oleh orang
kali ini. Bisakah
yang mengawasiku.”
membuat kehebohan ketika dia bergerak, tetapi tidak ada siapa pun
mencurigai Darren.
yang cerdas dan langsung mengerti saat itu.
lama kemudian, dia berkata dengan tersenyum, “Baiklah,
“Baiklah, Darren.”
Selena teringat pada kematian Jane, sepertinya kematiannya
bukanlah kecelakaan!
ane Matia
dia menghampirinya. Seseorang takut Jane akan mengatakan sesuatu, jadi dia menciptakan ilusi seakan Jane bunuh
Moses terlihat sangat aneh ketika memeriksanya.
sudah dikonfimasi, lalu kenapa masih
semua hal yang telah terjadi selama lebih
semuanya telah direncanakan.
hubungannya dengan Harvey dan bahkan
perutnya.
[HOT]Read novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 122
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has been published to Bab 122 with new, unexpected details. It can be said that the author Jus Alpukat invested in the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat is too heartfelt. After reading Bab 122, I left my sad, but gentle but very deep. Let's read now Bab 122 and the next chapters of Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat series at Good Novel Online now.