Bab 124
Harvey melirik Isaac yang mengganggunya, kemudian menyeretnya ke samping dan menendangnya. Setelah itu mengibaskan tangannya sambil memerintah, “Seret dia.”
Chandra yang melihat situasinya tak beres, segera menyeret Isaac terlebih dahulu dan menutup pintu untuk mereka berdua.
Harvey mendekatinya secara perlahan, seiring dia mendekati Selena, aura dingin yang
mematikan juga menyeruak.
Dia menggertakkan giginya dan menyentuh wajah Selena, kemudian berbicara tanpa kelembutan sedikit pun, “Kamu tahu apa yang paling kubenci?”
Selena menatapnya yang sedang marah dan berkata, “Pengkhianatan dan perhitungan.”
Harvey meraih dagu Selena. “Selena, aku sudah pernah bilang untuk jangan pernah coba
membuatku marah.”
Selena sebenarnya ingin memberitahunya tentang penemuannya, tetapi bukti yang ada sekarang hanya dapat membuktikan bahwa laporannya telah diganti oleh seseorang dan tidak dapat
menyediakan bukti yang kuat.
Pada akhirnya Harvey akan menyalahkannya dan menganggapnya mengarang cerita, makanya
Selena hanya bisa menelan kembali perkataannya.
Tunggu saat kebenaran terungkap, dia akan menampar wajahnya dengan keras.
Tampaknya saat ini Harvey juga tidak tertarik mendengar omong kosong itu.
Selena awalnya merasa bahwa orang itu mungkin Agatha, karena selain dia tidak ada orang yang
memiliki motif.
kejadian terakhir di Perumahan Kenali,
merusak wajahnya.
trik Selena masih terjebak dalam perhitungan dangkal
dan pola orang-orang dalam
mungkin tidak tahu bahwa dia menderita kanker perut, jika tidak
untuk mengatasi masalah ini dan tidak akan menggunakan
seperti sekarang ini.
sudah mengesampingkan Agatha sebagai dalang.
mengaitkan tangannya pada leher
sedikit terkejut. Sudah berapa
1/3
+15 BONUS
melihat Selena
indah, seperti bunga di tengah hujan, yang membersihkan kotoran dan
secara bersamaan.
cinta sekali
telinga Harvey. “Apa
melapor pada Agatha dengan
mengusir beberapa wanita yang sedang
berbisik, “Kamu yakin?”
yakin, aku melihat dengan mataku sendiri Isaac meminum jus itu dan enggak lama kemudian Selena juga masuk
beberapa waktu enggak
baru
menepuk pundak Alana sambil berkata, “Kamu melakukannya dengan
mengoceh, “Kak Agatha, aku punya saran
“Katakan.”
About Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat - Bab 124
Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat is the best current series of the author Jus Alpukat . With the below Bab 124 content will make us lost in the world of love and hatred interchangeably, despite all the tricks to achieve the goal without any concern for the other half, and then regret. late. Please read chapter Bab 124 and update the next chapters of this series at booktrk.com