Bab 152
“Benar, seperti itu, matamu harus lebih fokus. Kalau kamu nggak tega, nanti kamu
yang akan terluka sendiri, pikirkan masa lalumu.”
Setelah menembak, lengannya terasa kaku, dia masih belum terbiasa dengan tolak
balik yang begitu kuat.
Walaupun tidak tepat sasaran, setidaknya masih mengenai papan target.
“Bagus sekali, kamu harus percaya pada dirimu sendiri kalau kamu bisa.”
George kembali berdiri di belakang Selena, membenarkan posturnya yang terbaik,
lalu berbicara dengan lembut di telinganya, “Selena, semoga mulai hari ini kamu
menjadi mataharimu sendiri, jangan bergantung dengan cahaya orang lain. Kamu
dilahirkan untuk menjadi kuat, kenapa mau untuk ditindas?”
Selena melihat target yang jauh itu, memikirkan seolah–olah itu adalah dirinya saat
ini.
Entah dari kapan dia berubah dari dirinya yang bercahaya menjadi sasaran yang
selalu tunduk pada orang lain.
Jangankan Harvey, dirinya sendiri saja juga sangat membenci dirinya yang seperti
ini.
“Dor!”
mengenai tepat
kamu seharusnya seperti ini,” ujar George melepaskan
ada apa–apa lagi selain peluru
Selena ingin bertanya tentang identitasnya.
pasti memiliki rahasia sendiri,
berkata dengan pelan,
berikutnya, dia datang ke
menyembunyikan apa–apa, dan mengajarinya banyak cara dan
+15 BONUS
keterampilan untuk bertarung.
dia membawa Selena pergi berburu kelinci liar dan ayam hutan di pegunungan. Selena memang cerdas, dia dapat
bisa berburu sendiri. Dari yang awalnya tidak tega melukai kelinci, kini dia sudah cakap menguliti kelinci, membelek perut ikan
bertahan hidup di alam liar yang sangat banyak, hal ini membuat orang tertarik
kecemasannya,
mengikuti George berlatih di gunung, membuatnya merasa kondisinya jauh lebih baik, tidak seperti dulu yang dipengaruhi oleh efek
jalan beberapa langkah
di sini, yang seolah terisolasi dari
merasa sangat puas.
bahkan bisa ikut George berlayar di lautan yang berombak, menikmati hari–hari yang bahagia setiap hari.
lautan yang sangat luas, dia sering melihat sekumpulan lumba–lumba, ikan paus yang bernapas dengan
hidup kembali dan semua bunga bermekaran, pada saat itulah tidak hanya sumber daya ikan yang melimpah, tetapi pulau–pulau juga
menantikan saat di mana dia bisa menghadap laut, melihat bunga bermekaran
goerge seraya memberikan apel yang baru
ke tangan Selena.
melihat pohon
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 152
Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has been updated Bab 152 with many climactic developments What makes this series so special is the names of the characters ^^. If you are a fan of the author Jus Alpukat , you will love reading it! I'm sure you won't be disappointed when you read. Let's read the novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 152 now HERE.
Reading Novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 152
Bab 152 novel Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat