Bab 154
“Aduh, kamu belum tahu, ya? Dengar–dengar dua hari terakhir ini ada beberapa helikopter yang bolak–balik terbang di dekat sini, orang–orang di dalamnya semua mengenakan pakaian hitam dan kacamata hitam, seperti yang kita lihat di televisi.”
George yang berada di sampingnya pun merasa khawatir, pasti Harvey yang datang
mencarinya.
Dengan segera, dia masuk ke sebuah apotek kecil di sebelah dan membeli barang
yang dibutuhkan, sementara itu, Jarren buru–buru masuk, “Kak George, gawat, helikopternya terbang, sepertinya terbang ke arah pulau kita,” jelasnya.
Setelah mengambil barang itu, George berkata dengan dingin, “Ayo cepat pergi, kita
harus sampai lebih dulu daripada mereka.”
Melihat helikopter yang terbang di atas kepala mereka, Jarren menggigit akar
rumput dengan kesal, “Sialan, mereka terbang jauh lebih cepat daripada berenang di
laut. Baru sebentar saja sudah tertinggal jauh sekali. Kak George, kamu harus….”
ujarnya.
Sebenarnya, Jarren ingin meminta George agar melaju lebih cepat, tetapi dia
menyadari bahwa mesinnya hampir mengeluarkan asap.
Perahu motor melintasi laut, semburan air yang besar muncul dari depan kapal,
perahu motor ini sudah menggunakan tenaganya secara maksimal.
helikopter di langit itu dengan
motor bagaikan jurang pemisah
berusaha sekuat tenaga, dia tidak dapat mengejar Harvey.
dia tetap harus menyelamatkan Selena.
Di pulau.
daging yang rasanya ringan untuk
memberikannya pada Selena.
+15 BONUS
panas. Mau ada atau nggak ada anak, kesehatan
ingin makan, kamu tetap harus makan.
sedikit.”
jawab Selena setelah memakan beberapa sendok, tetapi
terus tegang.
terdengar suara baling–baling
Yesa pun juga melihat helikopter itu.
cepat lihat, ada banyak
mangkuk di tangannya pun terjatuh dan pecah di
ambang pintu, dia bergumam, “Dia datang…
waktu yang tenang selama beberapa saat
atau lambat, hari ini pasti
Selena dan berlari menuju hutan kecil, “Kak Selena, jangan takut, walaupun mereka datang mencarimu, mereka juga nggak bisa
kamu ada di pulau ini.
akan mengkhianatimu. Kalau mereka nggak bisa menemukanmu, mereka juga akan pergi
sendiri,” jelasnya.
Selena malah semakin gelisah.
dia paling tidak suka kemunculan yang tak
untuk mencari, dia bisa menghemat waktu dengan menyebar helikopter ke pulau–pulau sekitar, tetapi beberapa helikopter ini tiba
bersamaan.
Read Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 154 - The hottest series of the author Jus Alpukat
In general, I really like the genre of stories like Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat stories so I read extremely the book. Now comes Bab 154 with many extremely book details. I can't get out of reading! Read the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 154 story today. ^^