Bab 174

Tidak ada yang lebih memahami kesukaan Harvey daripada Selena, sebenarnya menyenangkan Harvey tidaklah sulit, yang sulit adalah apakah dia mau memberi kesempatan atau tidak.

Sama seperti dahulu, dia membuatkan makanan berulang kali dan menunggunya berulang kali, tetapi bayangan Harvey tidak muncul sedikit pun hingga tengah

malam.

Saat Harvey bersikap tega, dia akan sungguh–sungguh melakukannya, bahkan apa pun yang Selena katakan dan lakukan, dia tetap tidak akan melihat Harvey sama

sekali.

Panggilan ini adalah ujian bagi Selena, jelas bahwa Harvey sudah tidak setega

dahulu.

Setelah menyiapkan makan malam, Selena langsung naik mobil menuju

perusahaannya.

Selena memegang kotak bekal sambil memikirkan bahwa dalang di balik semua hal ini sangat mengenal mereka, menunjukkan bahwa orang ini kemungkinan besar

adalah orang di sekitar Harvey..

Siapa yang memungkinkan?

Tentu saja bukan Chandra dan Alex, sedangkan Benita orangnya suka terus tenang, mungkinkah orang yang berada di perusahaannya?

Sebelum bercerai, Selena tidak pernah pergi ke perusahaan Harvey sekali pun, saat itu dia berpikir bahwa Harvey melindunginya dengan baik, tetapi sekarang kalau dipikir–pikir bahwa itu hanyalah sebuah lelucon

Pesta pertunangannya dengan Agatha diketahui semua orang dan berita tentang keduanya tersebar di mana–mana.

perubahan yang begitu besar, baik dahulu maupun sekarang,

direktur menuju lantai teratas, semua orang sudah pulang kerja di

segini.

yang ikut

menghentikan langkahnya sejenak di depan pintu.

memiliki enam sekretaris, empat laki–laki dan

dengan mereka.

ke dalam, kebetulan berhadapan dengan seorang wanita yang bekerja di sudut. Wanita itu mengangkat

lensa yang berkilau membuat Selena tidak bisa

ada yang

ada di depan,” ucap

dalam sangat sibuk, jadi Selena juga tidak bisa banyak

kecurigaan, dia pun segera

“Tok, tok, tok.”

pintu terdengar dan dari dalam

yang sangat

pintu untuknya dan perlahan pergi,

ruang sekretaris menyambutnya dan bertanya, “Kak Chandra, siapa

Harvey adalah orang yang sangat disiplin dalam

urusan kerja sama, tidak ada pernah

di kantornya.

kepala Kenneth dengan tangannya,

ramai.

pekerjaanmu sudah selesai?”

memegangi dahinya sambil bergumam,

berkata, “Urusi urusan

“Baik, Kak Chandra.”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255