Bab 186

Meskipun Selena sangat manis, tetap saja dia susah di tebak, hingga membua

Harvey tidak nyaman.

Harvey sudah membawa Selena kembali dari pulau itu dan seharusnya menahannya

di sisinya.

Harvey mengurungkan keinginannya, memberikan kebebasan padanya, memenuhi permintaannya dan juga sangat memperhatikan kedua anak itu.

Awalnya dia pikir setelah melakukan begitu banyak hal, Selena akan bahagia seperti dahulu dan matanya akan kembali berkilau.

Nyatanya, mata Selena yang sekarang sudah seperti danau yang jernih. Tidak peduli sebanyak apa usaha yang telah dilakukan, dia tidak akan terpengaruh sedikit pun.

Harvey menundukkan mata sinisnya yang memantulkan wajah Selena, “Selena,

hentikan ucapanmu.”

Nada bicara Harvey penuh dengan kemarahan yang tak terkendali, “Meskipun aku

menikah dengan Agatha, posisimu nggak akan terpengaruh sedikit pun.”

Ucapannya seperti omong kosong.

Selena tak menyembunyikan senyum sinisnya, “Dia sudah mendapatkan posisi Nyonya Irwin, posisi apa lagi yang dia ingin aku beri padanya?”

Tanpa menunggu Harvey menjawab, Selena merapikan kerah bajunya dan tidak terlalu banyak membela diri dalam topik ini.

tidak berakhir dengan baik,

bersusah payah untuk menyenangkannya

paham peranku sekarang, aku

akan menyulitkanmu.”

mundur satu langkah, “Terima

terhadap Jarren dan teman–temannya.”

1/3

  • 15 BONUS

melihat Selena

memang telah kembali, tetapi tidak dengan

merasakan apa pun lagi.

memberi tahu pada dirinya bahwa Selena begitu mencintainya dan

kesedihan sesaat saja.

akan segera kembali menjadi gadis kecil

sendiri.

kedua anak itu ke berbagai tempat, hingga membuat

ini terus terpesona.

anak itu sambil tersenyum, “Belajarlah dengan baik, nanti kalian

kami nggak akan mengecewakanmu.” Yesa

kepalan tangannya.

yang begitu hebat, kenapa nggak

pelukis?”

hal yang paling kusukai. Karena orang itu, aku berubah menjadi seperti sekarang, nggak bisa melukis lagi seperti yang kulakukan saat berusia tiga belas tahun. Jadi, jangan ikuti

manis yang diminumnya tidak bisa mengatasi rasa sakit hatinya. Itu juga membuat perutnya terasa nyeri.

sembuh. Dia minum beberapa obat pereda nyeri, lalu pergi bermain ke ruang

dia sangat menyayangi anak–anak ini

mainkan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255