Bab 202

Selena sungguh berpikir bahwa dirinya pasti akan mati kali ini. Lagi pula, tubuhnya memang sedikit melemah setelah kemoterapi. Namun, kondisi perutnya membaik.

Keseharian di pulau terasa baik dan dia merasa bahwa penyembuhannya lancar. Dia juga tidak muntah darah dalam beberapa waktu terakhir.

Hari ini, dia saja tidak tahu bahwa telah terpicu, meskipun sebelumnya pendarahannya tidak separah ini.

Warna merah yang sangat terang nyaris menusuk matanya. Dia pingsan dengan perasaan mengganjal.

Ketika dia tersadar, bau cairan disinfektan memenuhi hidungnya dan dinding pun seputih salju.

Perutnya agak membaik dan tidak terlalu sakit lagi.

“Selena, kamu sudah bangun! Apakah kondisimu sudah agak membaik?” Suara pria yang familiar terdengar dan Selena segera menoleh- ke arah suara itu.

Bukankah itu Isaac yang dia temui di kapal pesiar sebelumnya? Wajah tampan pemuda itu sangat cemas.

Selena yang baru saja bangun bicara dengan suara yang masih lemah, “Apakah kamu yang menyelamatkanku?”

“Iya, aku baru hendak keluar ketika melihatmu tergeletak di pinggir jalan. Saat itu, tubuhmu berlumuran darah dan membuatku sangat

ketakutan.”

aku, Selena. Aku ingin meminta maaf atas insiden di

aku mengerti.

yang tertanam di punggung tangannya dan baru separuh dari

pulang ke negara ini dan ingin menjenguknya, tetapi aku takut kalau terlalu

ini dia belum sadar. Aku paham perasaanmu, tetapi saat ini orang

saja.” Isacc menghibur dan bertanya

tersenyum sendu, “Nggak apa-apa, hidungku tidak sengaja terbentur dan mengeluarkan

noda darah itu memang menakutkan, tetapi syukurlah kau

mungkin sesuatu terjadi padaku?” Selena mengambil ponsel yang berada di meja samping tempat tidur dan

kalimat seperti itu di hadapan Keluarga Wilson. Itu juga sudah menyinggung perasaan

bahwa dia tidak boleh membuat Harvey marah agar rencananya tidak

merasa marah. Kali ini,

di rumah sakit untuk observasi. Kamu pasti lapar setelah tidur sangat

menganggukkan kepalanya, “Terima

semangat yang khas untuk usianya, dia kemudian melangkah keluar dengan

suntikan. Dia berkata dengan penuh kagum, “Nona, pacarmu sangat baik padamu. Dia terus menjagamu saat kamu

1/2

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255