Bab 213

Ketika Lina masuk ke kantor, dia langsung melempar rencana kerja yang ada di tangannya ke arah Selena

“Kau segera pergi ke bagian personalia dan urus pengunduran diri. Wilayah kecil ini

kekuasaanku, orang arogan sepertimu tidak diterima.”

Selena pun mencibir ketus, “Padahal Ketua Lina punya kekuasaan yang besar,

kenapa kau mengusirku yang tidak melakukan kesalahan?”

Lina menyalurkan seluruh rasa malu yang diterimanya dari Harvey kepada Selena. Wajahnya mengerikan, dia tidak ingin berpura–pura lagi.

“Memang kenapa? Perusahaan ini tidak membutuhkan orang bodoh sepertimu.”

“Tidak unjuk diri adalah hal bodoh. Aku ingin menjadi yang terbaik dan Tuan Harvey pasti akan mempercayainya. Apa kau pikir Tuan Harvey punya kecerdasan

serendah dirimu?”

Lina menggebrak meja, “Selena!”

“Aku di sini. Jika Ketua Lina tidak ada urusan lagi, aku izin pergi terlebih dahulu. Oh

iya, aku sudah menandatangai kontrak, kalau ingin memecatku, Ketua Lina harus

bicara dengan Tuan Harvey.”

Setelah mengucapkan kata–kata itu, Selena pergi tanpa menoleh ke belakang. Dia

pergi ke pantry untuk mengambil segelas air hangat dan minum sedikit obat maag.

Dia tidak peduli dengan pandangan orang di sekitarnya maupun ucapan kasar yang

mereka ucapkan.

Sebenarnya, semua orang tahu betul kalau kegagalan rencana kerja ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan seorang pegawai rendahan sepertinya.

Namun, sikapnya yang menolak bekerja sama membuat Lina kesal. Meskipun Selena tidak mengundurkan diri, Lina akan tetap memberinya masalah.

Tentu saja, pegawai tetap tidak akan mengambil risiko untuk mempermalukan ketua tim hanya demi satu pegawai baru. Mereka secara diam–diam menjauhi

untuk

diri hari ini, dia juga akan dipecat saat

kuartal keluar.

disambut dengan baik karena tidak mau bergaul

kusangka kau sebenarnya jago akting. Kupikir kau lemah

kau berani melawan ketua tim.”

langsung ke

Wajar saja jika ucapannya lebih

perlahan menoleh ke arah Lauren, “Kak Lauren,

masih bicara dengan lantang? Apa

pendukungku akan mendengarnya?”

semua orang di kantor

pun

terdiam.

dia katakan?

dia masuk ke sini untuk

tidak

kalau punya pendukung?

santai menjadi masam.

mau meledak, “Apa yang kau

ucapanmu terlalu lantang dan

di lain waktu.”

ke meja kerjanya. Dia melihat jam, “Ini

pulang duluan. Kalian semua berusahalah dan cari beberapa rencana cadangan. Semoga

dan pergi dengan

jadi

mereka

peduli, atau bahkan merasa

  • 15 BONUS

sampah, menggertakkan giginya, dan memanggil

aku mengizinkanmu pergi?”

jam tangannya, “Ini

pulang kerja.

rekan yang lain

sedang lembur.”

kau tidak

kedua tangannya, “Soalnya aku

bahu Lina dan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255