Bab 224
Pura–pura?
Selena begitu marah, dia berbalik menatapnya dengan tajam sambil berkata dengan dingin, “Kamu pun juga, aku bukan satu–satunya wanita, tapi kenapa harus aku?
Agatha ada di lantai bawah, perlu aku panggilkan?”
“Karena cuma kamu!” batin Harvey.
Jawaban itu disembunyikan Harvey di dalam hatinya, sementara jari–jarinya mencubit pinggang Selena dan menarik napas dalam–dalam.
“Apa kamu harus berselisih denganku?”
Perkataan Selena bahwa menurutnya Harvey menjijikan itu tidak dilontarkan. Dia menyadari bahwa hubungannya dengan Harvey sekarang ini seperti berjalan di atas tali, dia harus mengontrol keseimbangan dengan hati–hati dan tidak boleh terlalu
agresif.
Memikirkan hal ini, Selena menunduk lemas dan menyingkirkan pengawalannya, Aku… cuma agak nggak terbiasa.”
Benar saja, setiap kali dia memperlihatkan kelemahannya, Harvey selalu luluh.
Melihat Selena menunduk dengan sedih, Harvey memperlihatkan bagian lehernya yang putih.
Seperti anak kucing yang memperlihatkan kelemahannya, membuat amarah Harvey
agak mereda.
“Baiklah, aku nggak akan menyentuhmu untuk sementara waktu.”
Anehnya, sekarang dia menjadi sangat mudah untuk diajak bicara.
Selena mendongak, matanya berbinar.
Dia tentu bisa merasakan bahwa Harvey terkadang masih bersikap kejam padanya, tetapi kebenciannya tidak sebesar dulu.
mengorek informasi
hati Harvey, hal–hal
lebih efektif.
ayo kita mengobrol.”
kita mengobrol sambil makan saja.”
makanan, Harvey pergi ke kamar mandi. Awalnya Selena hendak mengobrol sebentar sebelum pergi, tetapi pria itu jelas
air dari kamar mandi, Selena menghela napas tak berdaya,
membuka lemari.
dulu, Agatha memang tidak pernah datang ke
sini.
pakaian dan ganti baju,
disajikan dengan bunga, anggur
Selena berkhayal. Kalau mereka tidak bercerai, hari ini adalah hari jadi mereka
tinggal di sana, jadi mereka hanya menaruh makanan dan langsung pergi
saja.
Eropa berkelap–kelip, aroma mawar dan
tercium di
keluar dengan
dia menarik kursi utama, lalu mengangkat
“Kenapa diam
semua makanan yang Harvey pesan, semuanya adalah makanan favorit Selena dulu, bahkan steak juga
“Sudah berapa lama?”
yang gemerlap, Selena melihat wajah tampan
20
bulan,” jawab Harvey
nggak cuma aku yang ingat,” ujar Selena tersenyum masam.
nggak sekejam seperti
kamu punya hati, sekarang kita nggak
mulutmu?” tanya Harvey kesal.
sepotong, rasanya tetap sama
juga masih seperti dulu,
sama sekali.
About Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat - Bab 224
Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat is the best current series of the author Jus Alpukat . With the below Bab 224 content will make us lost in the world of love and hatred interchangeably, despite all the tricks to achieve the goal without any concern for the other half, and then regret. late. Please read chapter Bab 224 and update the next chapters of this series at booktrk.com