Bab 305

Langit perlahan menjadi gelap, hujan pun makin deras. Angin laut yang besar bergulung–gulung dan menghantam kapal.

Selena duduk di dalam kabin yang hangat, merasakan sensasi terombang–ambing di atas air laut. Dia tidak terlalu menyukai perasaan ini, karena terasa sangat tidak nyaman.

Harus diakui bahwa Isaac sangat teliti. Dia bahkan meminta orang lain untuk mendekorasi ruangannya terlebih dulu, dan hasilnya hampir sama dengan gaya ruangannya sebelumnya.

Bonbon tidur nyenyak di dalam kandangnya, kamar dihiasi dengan aroma yang membuatnya merasal nyaman, dan musik lembut diputar.

Di atas meja masih ada beberapa camilan kecil dari toko kue, yaitu pastel, kue kering, sagu mangga

delima, dan kue bunga plum.

Selena tidak memiliki nafsu makan. Dia memegang sebuah buku di tangannya, tetapi belum sampai dua baris sudah mengalihkan pandangannya.

Dia merasa gelisah, tidak tahu harus berbuat apa, terus bergerak di dalam kamar.

Kapal itu tiba–tiba berhenti, dan membuat dia makin gelisah. Dia meletakkan bukunya dan hendak

berdiri untuk bertanya.

Di pintu, Isaac menyapa dirinya sambil tersenyum tipis. “Kak Selena.”

“Isaac, apa yang terjadi?”

“Tidak ada apa–apa, Kak Selena. Kamu terlalu cemas.”

dapat dengan jelas merasakan kecemasan dan kegelisahan yang menyelimuti Selena. Dia tersenyum dan menghiburnya, “Jika kamu benar–benar nggak bisa tenang, kamu bisa berendam di bak mandi. Aku sudah menyiapkan beberapa minyak esensial yang

“Kenapa kapal ini berhenti? Kita tidak keluar dari

kan?”

sedang bertugas, biasanya mereka hanya memeriksa penyelundupan, seperti narkoba atau barang lain yang dilarang. Jika kita kooperatif, mereka akan segera

“Kita

lembutnya itu seolah–olah dia bukan adik, melainkan seorang kakak yang

muda satu tahun darinya, tetapi dia

+15 BONUS

siswa biasa, mengapa kamu

bahkan merasa bahwa Isaac telah mengalami banyak cobaan dan

yang tenang seperti

dibuang ke luar negeri, memang sudah banyak penderitaan yang kualami. Apalagi aku menyadari keadaanku, aku tidak bisa mengandalkan siapa pun. Luar negeri tidak

menatapnya dengan serius. “Kamu sudah

tidak memperlakukanku dengan buruk secara finansial, jadi aku tidak bisa dibilang menderita juga. Baiklah. Kak Selena, duduk dan makanlah sedikit, lalu mandi, dan tidur

kita sudah akan

Ya.”

pesan di ponselnya. Ternyata Harvey memang mencarinya.

sebuah bola kecil

Selena.

memikirkan rencana,

bisa menemukan Selena

Selena, lalu dengan

tatapannya menjadi aneh, tidak ada lagi kelembutan seperti biasanya.

aku susah payah mendapatkanmu, bahkan Dewa Langit pun tidak akan bisa merebutmu

batin Isaac.

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255