Bab 320

Di tengah cahaya kunang–kunang yang berkelebatan, ekspresi Harvey terlihat sangat serius.

Selena menjilat bibirnya yang kering, lalu bertanya dengan suara lembut, “Harvey, Agatha itu keinginan sesaatmu atau wanita yang selalu ada di hatimu?”

Harvey tersenyum pahit. “Kalau dia yang selalu ada di hatiku, terus kenapa aku harus menikahimu? Seli, memangnya kamu benar–benar nggak tahu perasaanku padamu?”

Harvey pernah melukal Selena, tetapi kebalkannya terhadap Selena juga nyata. Jika tidak, dia tidak akan mungkin selalu enggan melepas Selena, 1

“Itu berarti cuma keinginan sesaat agar membuatku marah?”

Sudah dua tahun berlalu. Meski pernikahan ini sudah berakhir, Selena masih ingin mendapatkan penjelasan untuk dirinya.

Harvey mendadak memeluk Selena, yang membuat Selena mampu mendengar helaan napas Harvey yang berada di sebelah telinganya.

“Sell, aku akan memberitahumu semuanya tentang kami, tapi bukan sekarang. Seli, kamu mau percaya padaku untuk yang terakhir kalinya?” @

Harvey menambahkan karena sepertinya dia takut ditolak, “Jangan dengarkan apa yang ditulis oleh para pemasar di luar sana tentang tambatan hati atau semacamnya itu. Bagiku, dia cuma adik yang tumbuh di lingkaran kita, tapi…”

Harvey tiba–tiba mengangkat kepalanya, tatapan matanya bertemu dengan mata Selena, “Sebenarnya aku memiliki tambatan di hatiku. Bukan Agatha, melainkan…

melihat tatapan Harvey yang penuh gairah, bahkan

dan kunang–kunang terbang di sekitar mereka berdua. Segala sesuatu di tempat ini begitu indah hingga membuat

saja akan berbicara, tetapi ponsel di

di malam hari bahkan burung–burung pun sudah bertengger, hanya terdengar suara

getaran yang tersisa.

Selena dengan

ponselnya sekilas,

jelas menyampaikan hal yang penting. Jadi dia harus mengangkat teleponnya,

Harvey, terjadi

  • 15 BONUS

yang bermasalah, dia menatap

telepon di samping.

juga membuat pikiran Selena yang sementara tadi terasa panas,

menjadi sedikit jernih.

sinis, kemudian

saat ini, apakah penting bagi Selena siapa tambatan yang ada

menutup telepon, dia ingin melanjutkan ucapannya barusan, tetapi sosok Selena sudah

sekitar, serta lampu kunang–kunang yang diletakkan di

dengan cepat mencarinya, melihat Selena sedang bersandar di kepala tempat tidur sambil membaca buku. Ketika Harvey masuk,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255