Bab 365

Selena langsung membawa Calvin ke unit gawat darurat. “Gimana keadaannya, Dok?”

“Jangan khawatir, sepertinya cuma pingsan karena kelelahan. Biar saya periksa sedikit lagi untuk

memastikan kondisi akhir.”

Akhirnya, Selena merasa lega. Dia tetap tinggal di sana sementara untuk menunggu Calvin bangun sambil menuangkan segelas air hangat.

“Paman Calvin, bukannya sudah kubilang, kondisimu sekarang buruk. Paman harus banyak–banyak

istirahat, deh.”

Calvin menggeleng. “Aku nggak apa–apa, kok. Kondisiku juga sehat–sehat aja.”

“Mau sesehat apa tubuh seseorang, tetap nggak bakal tahan kalau terus–terusan dipaksa. Kalau gini terus, Paman duluan yang bakal ambruk sebelum Bibi Maisha. Biar kupanggilin Agatha untuk datang

merawat Paman,”

Calvin segera menahan tangan Selena dengan ekspresi gelisah. “Jangan, Nak! Kumohon, jangan telepon dia. Kalau sampai dia datang, aku bisa mati lebih cepat!”

Maisha mencurahkan semua kasih sayang pada anak itu. Anak itu bertindak sesuka hati

korban, tetapi

Calvin, nggak usah sedih.

“Kamu anak yang baik.”

lain. Malam ini aku bakal tinggal merawat Bibi

merawatnya, terlepas dari masa lalumu. Maisha pasti bakal

yang cukup

tak menyadari bahwa Calvin–lah yang menariknya kembali. Pada akhirnya, dia malah sibuk merawat

apa karena dia teringat akan Arya atau

kebenaran pada masa lalu.

petunjuk sudah lenyap. Mencari tahu kebenaran

merasa lebih gelisah dari Selena karena sudah tak sabar

Calvin, Selena hendak mengirim pesan pada Harvey, tetapi sadar sudah memblokir

membuka blokir nomor telepon Harvey

membalas pesannya

tersenyum sinis ketika membaca balasan

untuk membaca riwayat pesan. Sebagian besar pesan dikirim

agar Harvey pulang membuat Selena merasa

dan kembali ke kamar

sedang menangis tersedu–sedu tanpa tahu

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255