Bab 417
Suara itu seperti siraman air dingin yang membasahi tubuh Selena, membuatnya seketika tersadar.
Dia menatap ke arah Harvey, wajah putih kecilnya masih berlumuran darah Lanny.
Harvey belum pernah melihat Selena seperti ini sebelumnya. Hal yang lebih mengejutkannya lagi adalah Selena sudah mengetahui kebenarannya sejak lama.
Selena membalas tatapan matanya tanpa rasa gentar, dia tersenyum. “Harvey, kamu datang tepat waktu.
“Seli, kamu sudah tahu tentang hal ini?”
“Kamu kaget, ya? Waktu kamu masih memikirkan cara untuk menenangkanku, aku sudah bertindak duluan. Harvey, kamu nggak bilang mau ngasih penjelasan padaku, ‘kan? Sekarang aku sudah menangkap ikan yang meloloskan diri ini.”
Selena menatapnya dengan dingin. “Katakan padaku, siapa yang akan melakukan ini, kamu atau aku?”
Lanny memiliki lima luka tusukan di tubuhnya. Darah segar menetes dari gaun putihnya ke permukaan laut, membuatnya tampak begitu rapuh.
“Seli, tenangkan dirimu! Ayo kita bicarakan ini baik–baik.”
“Tenang?”
Selena mencibir, “Kamu pikir, kata–katamu itu bisa menghapus semua penderitaan yang kualaml selama dua tahun ini? Gara–gara kalian, keluarga Bennett hancur! Sekarang, ayahku sedang sekarat dan aku juga berkali–kali hampir mati di tangannya. Pernah nggak kamu merasa kasihan padaku?”
Lanny, aku juga paham kalau kamu membenci kami. Aku akan menyerahkan nyawaku padamu,
ya? Seharusnya, dari awal aku nggak percaya sama kamu, Harvey. Aku nggak akan memaafkanmu begitu saja, juga dia! Kalian berutang padaku dan aku akan buat
juga menyusul mereka.
Kalau ada masalah, kita bisa
ada jalan keluarnya, hari ini adalah hari kematian Lanny. Harvey,
semua ini!”
demikian, dia mengangkat tangannya dan hendak menebas tali yang digunakan untuk menggantung Lanny. Hiu putih besar sudah berenang di bawahnya.
pasti,
Suara tembakan
+15 BORUS
tangannya mali rasa, kemudian ada darah segar bercucuran di
matanya.
memenuhi telinganya. Otaknya seakan–akan terkena peluru, membuatnya tidak
sejenak sebelum akhirnya menyadari apa yang terjadi. Dengan talapan tak percaya, dia melihat ke arah pria
Harvey yang
tidak terasa sakit, dia hanya merasa seolah–olah
keras.
di hatinya, di mana angin laut dapat bersiul saat
mendekatinya, sementara pengawal yang melihat situasi itu segera menarik tangannya yang tidak terluka.
Update Bab 417 of Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat
Announcement Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat has updated Bab 417 with many amazing and unexpected details. In fluent writing, In simple but sincere text, sometimes the calm romance of the author Jus Alpukat in Bab 417 takes us to a new horizon. Let's read the Bab 417 Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat series here. Search keys: Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 417