Bab 421

Selena melihat orang terdekatnya pergi satu per satu sehingga dia sangat takut.

Arya adalah harapan terakhir hidupnya, jadi dia mengupayakan segala cara agar Arya tidak meninggalkannya.

Selena ingin memandikan Arya, tetapi keadaan tangannya tidak memungkinkan, bahkan untuk sekadar memeras handuk.

Isaac mendapati ekspresi sedih Selena, lalu memeras handuk dan memberikannya pada Selena. “Kak Selena, jangan sedih. Harvey menghindari organ vital, mungkin tanganmu masih bisa pulih. Kamu cuma. perlu melatihnya perlahan.”

Selena tertawa sinis. “Maksudmu aku harus berterima kasih padanya karena dia masih mengasihaniku?”

Selena menatap pergelangan tangannya yang terkulai. “Hal yang paling kusesali adalah aku terlambat membunuh Lanny, si orang gila itu.”

Ekspresi Lanny yang kesakitan, tetapi tidak mengeluh masih membekas dalam pikirannya. Hal itu memang tidak wajar.

“Kak Selena, Lanny sakit–sakitan dan sebenarnya kehidupannya juga nggak begitu baik.” 2

“Jadi, kehidupanku lebih baik gitu?” Selena tertawa getir.

“Kak Selena …”

perkataannya dan menghela

yang gelap, dia mendapati cahaya saat melihat wajah tenang Arya. “Ya, aku masih punya

tidur nyenyak, besok pagi

“Ya.”

hati Selena dipenuhi kegelisahan dan harapan. Dia telah menunggu hari ini selama

bulan.

tidak tidur semalaman dan terjaga

pada Isaac. “Isaac, nggak

Paman Arya secara menyeluruh,

“Baguslah kalau gitu.”

saja, operasi otak bakal lebih rumit. Kamu mungkin harus menunggu agak

menganggukkan kepala, kemudian menunggu dengan

air hangat. “Jangan takut,

“Baiklah.”

tersenyum pada Sean dengan tidak

tahun aku sudah kehilangan banyak. Jabatan. rumah, anak, keluarga, bahkan tanganku. Kayak yang kamu lihat, aku hampir jadi sampah masyarakat. Satu–satunya keluarga yang kumiliki adalah ayahku,

membuat Sean

malang.”

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255