Bab 487
Selena menjalani kehidupan yang sederhana dan tenang di rumah kecil itu. Saat ini, dia sedang duduk di sana sembari membuat ukiran kayu. Sementara Lian, entah apal yang dilakukannya, wajahnya terlihat sangat kesal. Dia mematikan ponselnya dan menggerutu beberapa kali.
“Kamu ini kenapa sih?” ujar Selena sambil meliriknya sekilas.
Lian buru–buru mengangkat kepalanya. “Ah, nggak apa–apa, kok. Oh iya, mendingan. kamu nggak usah lihat ponselmu beberapa hari ini, isinya cuma berita–berita nggak
jelas.”
Selena tertawa kecil. “Berita yang kamu maksud itu soal pernikahan Harvey, ‘kan?”
“Kamu sudah tahu?”
“Iya, berita itu ramai banget internet, mana mungkin aku nggak tahu?”
Lian memperhatikan ekspresi Selena dengan saksama. “Jadi, kamu nggak marah?
Bulan lalu, waktu Tuan Harvey menunda pernikahannya, kupikir dia melakukannya
demi kamu.“
“Marah? Kenapa aku harus marah? Kalau marah, tandanya aku masih mencintai pria
itu. Memang, sih, cinta bisa bikin orang kehilangan akal sehat dan jadi gila, tapi buat
apa aku melakukannya?”
Wajah Selena yang tampak tenang, membuat Lian merasa bahwa wanita itu tidak
sedang berbohong. “Selena, kalau kamu nggak mencintai pria itu, kenapa kamu mau
menikah sama dia?”
bisa bilang kalau aku pernah mencintainya, tapi itu
meletakkan pisau yang ada di genggamannya. Kemudian,
dengan tangannya sendiri, seekor
lucu.
“Bagus nggak?”
lebih penting daripada ukiran kayu yang
tangannya saat ini.
bagus banget! Bisa, tuh, bersaing
tukang kayu tua itu.
tersenyum. “Ah, kamu bisa aja. Menurutku ini masih belum bagus,
masih harus
tiba–tiba saja muncul Alex yang
tidak terlihat.
langsung memudar saat dia melihat kemunculan
canggung.
karena ada sedikit
mengira Selena tidak akan menghiraukannya. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Selena menanggapi ucapannya
jika masalah tentang identitas anak
Kezia tidaklah sesederhana itu.
semua ini. Sayangnya, jika hanya mengandalkan kemampuannya sendiri, dia pasti
Paling tidak, dalam hal ini, dia
Harvey.
silakan ikut
dalam mobil bersama Alex, tetapi dia
matanya dan beristirahat, tidak berminat untuk mengucapkan sepatah kata pun. Suasana
Pelan- pelan, dia akhirnya berhasil menemukan topik pembicaraan. “Nyonya, saran saya, sebaiknya Anda nggak melihat berita–berita yang ada di luar sana. Sebenarnya, satu- satunya orang yang ada di hati Tuan cuma Nyonya seorang. Tuan nggak punya pilihan selain menikahi Nona Agatha.
Update Bab 487 of Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat by Jus Alpukat
With the author's famous Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat series authorName that makes readers fall in love with every word, go to chapter Bab 487 readers Immerse yourself in love anecdotes, mixed with plot demons. Will the next chapters of the Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat series are available today.
Key: Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat Bab 487