Bab 527

Ketika Selena bangun, Harvey sudah meninggalkan vila. Dia menyadari ada beberapa pengawal baru yang ditempatkan di sini.

Selena hendak meminta seseorang untuk menyiapkan mobil dia harus pergi ke tempat Sean.

Namun, Nolan buru–buru berkata, “Nyonya, kata Tuan Harvey sebaiknya Nyonya nggak ke mana–mana dulu sampai melahirkan.”

‘Tapi… *

“Tuan Harvey cuma mau menjaga keselamatanmu, kok. Kalau ada yang mau Nyonya tanyakan, silakan tanya sendiri ke Tuan.”

Selena teringat bagaimana kedua bayinya bergerak aktif semalam hingga membuatnya panik dan mengira ada masalah dengan mereka.

Dia mengerti bahwa Harvey melakukan ini juga demi kebaikannya. Selena pun tak keberatan dengan keputusan yang pria itu ambil Jadi, dia memilih kembali ke kamar sambil memegangi perutnya yang membuncit

Begitu masuk kamar, Harvey menelepon. Selena buru–buru mengangkatnya. “Halo.”

“Hasil autopsi buat Sean sudah keluar. Jenazahnya akan dipulangkan pagi ini untuk prosesi pemakaman. Aku sudah minta orang buat mengawalnya sampai ke bandara. Kamu nggak perlu khawatir. Sebelum pergi, dia nitip pesan terima kasih buat kamu. Katanya, kamu sudah banyak membantu dia.”

Sebelum sempat bertanya, Harvey sudah bisa menebak apa yang dipikirkan Selena.

“Hasil autopsinya…”

*Seperti yang kamu bilang, luka tembak di dada itu sangat fatal. Untungnya, dia nggak mengalami penderitaan lain sebelum meninggal Habis ditembak, dia langsung meninggal dan kasusnya sudah selesai sampai di sini. Seli, mulai sekarang, jangan khawatirkan apa–apa lagi. Jaga dirimu baik–baik sampai melahirkan.”

“Baiklah.”

akan mengganggumu selama

mendengar suara apa pun darinya. Mengira Selena

telepon ditutup, terdengar suara lirih dari seberang

Harvey sadari, seulas senyum

+15 BONUS

lega. Akhirnya dia bisa membalas budi Sean. Jika

Perut Anda masih sakit nggak?” Suara Lian menyapa

pendengarannya.

jauh lebih baik. Kalau kamu? Gimana pertemuanmu sama Lewis

wajah Lian, Dia mengangguk

sangat tampan, bahkan lebih tampan

berbunga–bunga sekali nih, berarti hubungan kalian ada

penasaran.

tangan. “Nggak, kami cuma ketemu di

kecil, tapi saya nggak berani nerima. Tadinya dia juga sudah mau mengantar saya pulang, tapi saya

hal yang tepat. Sebaiknya

pria sebelum kalian resmi menjalin

“Saya juga mikir begitu.”

sambil menggoyang–goyangkan kaki layaknya

sudah banyak berubah setelah nggak bertemu selama beberapa

Apa itu

saya cuma merasa Kak Lewis jadi lebih dewasa, sedangkan saya masih sama

kesenjangan usia

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255