Bab 539

“Nyonya, jangan berpikir macam–macam. Tuan Harvey akan segera tiba. Toh, semua ini sudah tugas kami. Entah apa pun yang terjadi, kami harus melindungimul”

“Terima kasih, Dokter Mona. Aku sangat berterima kasih kamu telah merawatku beberapa bulan ini.”

Ucapan Selena yang terdengar di saat–saat seperti Ini membuat Dokter Mona merasa sangat tidak

tenang.

“Nyonya, jangan menyerah. Kita pasti bisa kabur, aku yakin.”

“Kabur? Mau kabur ke mana lagi?”

Selena menatap ke arah langit yang gelap. Dinginnya air hujan memukuli wajahnya tanpa belas kasihan.

“Sebenarnya, aku tahu kalau hidup ayahku sudah nggak lama lagi. Dia bisa bertahan hidup hingga saat ini hanya berkat alat dan obat–obatan. Lagi pula, keinginannya supaya tetap hidup sudah hilang sejak lama,” jelas Selena dengan perasaan putus asa.

“Nyonya…”

“Dokter Mona, temanku pernah berkata, aku seperti mentari kecil yang terang sinarnya, tapi cahaya di tubuhku perlahan padam dan cuma kegelapan yang menyelimutiku. Aku pernah lama sekali berjalan dalam kegelapan.”

“Pada saat itu, aku merangkak dan meronta sekuat yang aku bisa. Aku nggak mau kalah. Aku nggak

sinar kehidupan yang lemah

segalanya. Aku masih

yang memerintahkan

dalam pikirannya sendiri. Matanya kosong

salahku. Aku adalah pembawa sial yang menyebabkan kematian mereka. Tanpa aku,

dekat denganku akan terbawa sial. Dokter Mona, aku nggak mau mengganggu kalian lagi,

kamu bicarakan? Mana mungkin kami akan meninggalkanmu? Bahkan, meski napasku hanya tinggal satu embusan saja, aku tetap akan melindungimu.” Dokter Mona tampak sangat serius ketika memberi jawaban.

berharga bagi orang tua kalian. Aku nggak akan

punya masa

1/3

berpakaian hitam yang mengejarnya. Bukankah kalian ingin membunuhkuz Baiklah, aku akan memberikan nyawaku pada kalian. Jangan lukai orang lain lagi.”

kini sudah terjatuh. Satu tembakan

tetap tidak menyerah. “Nyonya,

yang paling depan langsung menginjak dada pria itu. “Nona Selena, bagus kalau kamu sadar diri. Kamulah sasaran kami. Asal

ingin tahu siapa yang

Nona Selena, kalau kamu mau sukarela menyerahkan diri aku masih bisa mengabulkan permintaanmu untuk melepaskan mereka. Kamu harus

Jangan menyerah sampai detik terakhir.

penuh keseriusan Wanita ini

baik Mestinya dia tidak

mati. Kalau kamu punya anak di masa depan, bawa

sesuatu tetapi mulutnya hanya terbuka tanpa mengeluarkan sepatah

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255