Bab 552

Selena kebingungan ketika melihat nenek itu. Wajahnya dipenuhi kerutan dan matanya tampak kabur.

Namun, ekspresi yang ditunjukkannya saat ini begitu bersemangat dan mulutnya terus melafalkan komat

-kamit tanpa henti.

“Nenek, apa yang Anda maksud adalah saya?” tanya Selena.

“Ya! Benar!” Nenek yang bersemangat itu meraih tangan Selena. Punggung tangan Selena terasa sakit saat dielus berulang kall karena tangan nenek itu begitu kasar bagal kulit kayu kering.

Selena terkejut bukan main karena nenek ini bicara dengan sopan padanya. Jelas–jelas usia beliau jauh lebih tua darinya dan mereka berdua tak saling kenal. Lantas, mengapa dia begitu bersemangat?

“Nenek, Anda mungkin salah mengenali orang.”

“Mana mungkin saya salah mengenali seseorang? Nona, saya tidak menyangka masih bisa bertemu Anda. Perawakan Anda tetap sama seperti tahun itu, tidak ada perubahan sama sekali.”

Nenek itu kembali melihat Selena dengan saksama. “Tidak sama, kamu kelihatan lebih kurus dan

wajahmu tampak agak pucat.”

Selena belum pernah datang kemari

berputar mengelilinginya, terkadang juga menyentuh

tinggi dan kurus dari Nona, penampilanmu

tapi untuk wajah benar–benar

seketika saling bertukar tatap,

duduklah dan ingat baik–baik. Tadi Nenek bilang aku mirip siapa?”

jawab sang nenek

Fanny?

sekali tak pernah mendengar nama itu seumur hidup, tetapi nenek ini mungkin tahu garis keturunan keluarga aslinya. Selena

“Nona Fanny adalah…”

sang nenek hendak bicara sesuatu, ingatannya hilang seketika. Lalu, dia menyerahkan selimut yang ada di tangannya. “Nadine, putrimu meninggal dalam kondisi sangat

siapa

pun berpaling melihatnya, lalu terkejut dan berkata, “Nona, Anda sudah kembali

Selena hanya terdiam.

mungkin sudah tua dan pikun. Kamu nggak usah

usia Nenek sudah 80 tahun lebih sekarang.

apa Nenek masih punya

nggak punya anak. Saat aku masih kecil, dia sudah tinggal di desa dan beberapa tahun terakhir ini

pemah Nenek alami?” tanya

paham juga apa yang memang dia alami. Rumornya pada 70 sampal 60 tahun yang lalu, saat perang berkecamuk tanpa henti. Pada tahun itu, banyak orang mati kelaparan yang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255