Bab 616

Vanya perlahan berdiri. Barulah saat itu Harvey tersadar bahwa di balik mantel wol panjang itu, dari lutut hingga ke bawah kaki Vanya adalah mekanik.

“Kakimu…” Harvey tampak sedikit terkejut.

Vanya menyunggingkan senyuman pada bibir yang dipoles dengan lipstik merah itu, “Memangnya aneh? Kamu harusnya tahu segala kemungkinan bisa terjadi saat saat kamu membuangku dulu.”

Ucapan seperti ini membuat Harvey tidak puas, bahkan malas untuk memperbaiki apa pun, dia dengan dingin bertanya, “Katakan, kamu maunya gimana?”

Vanya tidak menyangka bahwa setelah Harvey melihat kakinya, Harvey masih bisa begitu acuh tak acuh, sedikit ketidakpuasan terlihat samar di dalam pupilnya.

Dia menekan ketidakpuasan dalam hatinya, senyum di sudut mulutnya jelas terlihat, “Aku tahu Tuan Harvey nggak kekurangan uang, jadi aku nggak butuh materimu itu, aku mau kamu menemaniku selama

satu malam.”

Jari tangan Harvey yang mengangkat foto itu terdiam sejenak, seperti dirinya sedang salah dengar.

“Apa maksudmu?”

Vanya bukan hanya tidak menunjukkan rasa malu sama sekali, bahkan ekspresi gila terlintas di wajahnya. Mendadak dia membungkuk untuk memeluk Harvey dari belakang.

Harvey mengernyit, lalu dengan kasar menjauhkan Vanya.

bermasalah, sekarang dia bahkan tidak bisa berdiri tegak, jadi begitu didorong, dial langsung

saja nggak berperasaan,” ucap Vanya dengan berlinang

dan berdiri, tatapannya begitu

yang lalu, aku

nggak suka padamu.”

menyunggingkan senyum pahit, “Pada saat itu, kamu memilih untuk membantu

wajahku ini, ‘kan?”

tanpa ragu menjawab, “Ya, wajahmu agak mirip dengannya, terutama

ini terlalu kejam, membuat Vanya

akademik yang baik. Vanya berjuang melalui rintangan dan berhasil sampai ke Kota Arama, lalu bertemu dermawan yang selalu

bersikap dingin, dia tidak pernah

dalam hal materi.

Vanya diintimidasi di sekolah, dia dijemput dan dibawa ke

Harvey sangat sibuk dan sering bepergian, Vanya sudah merasa sangat bahagia

diri, bertekad

putih.

dia adalah seorang nona yang hidup dengan kemewahan, tidak

ulang tahun ke–18, dia

tidak pernah sengaja melakukan tindakan yang intim padanya, Harvey sering kali terpaku saat melihat

naif mengira bahwa Harvey menyukainya, namun setelah mengungkapkan perasaannya, yang dia dapatkan bukanlah cinta yang manis,

Vanya karena simpati, tidak

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255