Bab 701

Saking nyerinya, Selena tidak sanggup berbicara lagi. Padahal, Ellia ingin duduk sambil menyaksikan

adegan itu, tetapi tidak disangka ibu dan anak ini malah menyerangnya terlebih dahulu.

Tampaknya mereka ingin menggunakan kesempatan ini dan mencari alasan agar Leo mengusir Selena

dan lainnya keluar.

“Naufan, kamu suka sekali mengatakan kata–kata itu. Apa kamu mau kata–kata itu diukir di batu

nisanmu saat kamu mati nanti?”

Naufan memandang Ellia dengan tatapan tidak senang dan berkata, “Tutup mulutmu. Ini bukan

urusanmu.”

Ellia berdiri di depan Selena, lalu membentak Naufan dengan marah, “Sialan! Beraninya kamu

menyuruhku diam!”

Naufan terkejut, begitu juga dengan Jesíka. Semua orang yang hadir pun tak kalah terkejutnya.

Leo berdeham beberapa kali dan memperlihatkan wajah tidak nyaman, “Menantuku, perhatikan sikapmu. Ibu menantumu sangat pelit. Hati–hati dia akan balas dendam kepadamu malam ini.”

diketahui, sebelumnya Ellia juga pernah memarahi Jesika. Bagaimanapun juga, dia seorang nona muda yang terbiasa dimanjakan, jadi dia tidak akan menggunakan kata–kata

lebih, kini nyalinya makin

kasar.

kamu pasti punya otak, ‘kan? Padahal menantuku duduk baik–baik di sini dan nggak mengganggu siapa pun, tapi dia sendiri malah datang dan memprovokasinya. Apalagi, nggak ada seorang pun yang tahu apa yang mereka bicarakan. Hanya karena ucapan sepihaknya, kamu memercayainya. Menantuku

bodoh, mengapa kamu memfitnahnya seperti ini?”

sontak membuat wajah Naufan

pujaannya? Sikap wanita

aku tahu kamu membenciku, tapi sekalipun kami kembali, nggak ada seorang pun yang akan merebut posisimu. Putramu akan tetap menjadi tuan muda, jadi

1/2

15 BONUS

bertambah nyeri, wajahnya tampak pucat, lalu dia berdiri sambil menggigit bibirnya, “Putramu? Jadi, Harvey bukan putramu?”

Naufan terdiam. Dia baru menyadari ucapannya

dia tidak pernah menganggap Ellia sebagai

keberadaan Harvey.

Harvey bagaikan aib bagi istri tercintanya, yang membuatnya makin merasa bersalah

kepada Jesika.

darah ayah dan anak

tinggal diam. Dia mencoba bangkit dari kursi

duduk kembali, “Pak, hati–hati.”

lalu berseru, “Diam semuanya!”

ini adalah ulang tahunnya. Apalagi, setelah istrinya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255