Bab 192 

Suasana hati Samara masih agak rumit setelah merasakan denyut nadi Widopo. 

Penyakit Widopo seharusnya sudah merupakan bawaan lahir. 

Selama bertahun-tahun, seharusnya sudah diobati dengan banyak cara, jadi dia tampaknya tidak berbeda dengan orang biasa. 

Namun kekurangan bawaan seperti ini merupakan bom waktu bagi Widopo, dan mungkin akan langsung meledak suatu saat nanti. 

“Kamu… seharusnya sudah menderita penyakit ini sejak kecil, kan?” Samara tanpa sadar bertanya. 

Mendengar hal itu, Widopo tercengang. 

Hanya segelintir orang yang mengetahui tentang penyakitnya. 

Bahkan sang ibu hanya berpikir asalkan dia bisa bertahan hidup, anak sangat berharga bagi sang ibu, tetapi dia tidak pernah memikirkan betapa menyakitkannya ketika dia disiksa oleh penyakit itu. 

“Ketika ibumu mengandungmu, dia pasti pernah dicelakai oleh orang, jadi kamu memiliki energi yin dan hawa dingin yang sangat berat di tubuhmu.” Samara berkata, “Akumulasi yin dan hawa dingin ini di tubuhmu akan menyebabkan paru-parumu menjadi sakit.” 

11 

Tatapan mata Widopo dilintasi dengan tatapan tidak percaya. 

memberitahunya Tentang penyakit paru-parunya dan fakta bahwa ibu

yang tumbuh di tanah panas

ini cara ini tidak bisa menyembuhkan penyakitmu dengan luntas,

seharusnya tubuh Anda juga harus memiliki energi yang dari obat-obatan

dan terjerat didalam tubuhmu, dan bukan sesuatu yang bisa ditanggung oleh orang biasa,

ke arah Samara, menoleh ke belakang

punya

bernafas, tapi Samara mengangguk

“Bisa.” 

mengerutkan kening.

Alis Samara menunjukkan kekuatan yang meyakinkan, “Tapi saya perlu

hari, kamu mungkin telah melarikan diri, atau kamu

hendak membela diri, Widopo

“Saya mempercayainya.” 

“Tuan… 

saya percaya

dan beban yang menekan jantungnya

pikirkan, dan saya punya batasan diri, saya

Widopo menatap

tidak merenungkan makna tatapan, dan hanya mengangguk sedikit padanya.

ke kediaman Keluarga Sutanto untuk mengobati Tuan Widopo, saya izin

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255