Bab 166

Kenapa bisa seperti ini?

Samara menopang dirinya, melihat ke arah kursi pengemudi, dan langsung memastikan bahwa ada yang salah dengan taksi ini.

Siapa yang sedang menyerangnya?

Selama bertahun-tahun, dia mencoba yang terbaik untuk menjaga dirinya tetap rendah hati, dan tidak menyangka kalau dia akan menarik perhatian orang lain.

“Wanita jelek tidak perlu berjuang lagi… ini adalah obat bius khusus, sekuat apapun kamu berjuang tidak aka nada gunanya…

Tangan kecil Samara diam-diam menyelinap ke suatu tempat di pahanya, lalu mengeluarkan sebuah pil putih dan memasukkannya ke dalam mulut sebelum dia kehilangan kesadaran.

Diikuti dengan suara “Buk—-“.

Kekuatan Samara terkuras habis, dia terkulai di kursi penumpang dan mata coklatnya tertutup rapat.

Mendengar ada suara di kursi belakang, orang yang duduk di kursi pengemudi melepaskan topinya dan menampakkan wajahnya yang sangar.

Dia membuat panggilan menggunakan koneksi bluetooth, dan telepon tersambung.

“Nyonya, semua berjalan dengan lancar disini, wanita itu sudah tertidur bagaikan babi mati….”

dari dunia, tentu saja kamu harus menepati janjimu, bagianku

pun.”

jangan khawatir, saya tidak

melirik dari kaca spion dan memeriksa wajah Samara dengan

tugas dari Diana untuk menculik seorang wanita, dia mengira wanita itu pasti wanita cantik yang bisa dia mainkan bersama saudara saudaranya sebelum dibunuh, namun tidak disangka wajah wanita

bisa dimainkan, maka dia

samaran itu terus melaju hingga ke tepi Sungai Sembilan

garis sungai,

belakang dibuka, dan dua orang pria menarik Samara keluar dari kursi penumpang lalu melemparnya di tanah yang lembab dan berjamur seperti

kaki wanita ini perlu diikat?” Salah

 

Menghabiskan tenaga saja.” Pria yang tadi mengemudi menyalakan sebatang rokok dan memasukkannya kedalam mulut, “Wanita ini sudah pingsan seperti ini, dibangunkan pun tangan dan kakinya tidak akan memiliki tenaga. Nanti langsung lemparkan

“Benar juga.”

juga

pria itu membuang puntung rokoknya di

bisa lebih cepat mendapatkan bayaran, nanti saat saya melemparkannya

“Baik.”

itu menepuk-nepuk wajah

kelopak matanya juga tidak

efek obat bius ini bagus juga, lain kali boleh di beli

menarik lengannya dan melemparkannya ke dalam sungai yang gelap di

dilemparkan kedalam air disusul dengan percikan percikan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255