Bab 165

Membelakangi Asta membuat Samara merasa jantungnya berdebar kencang.

Dia merasa kesal dan menggerakkan tubuhnya, namun itu dibalas dengan pelukan yang melingkar semakin erat pada pinggangnya.

“Menunggumu bersedia adalah satu hal….” Suara Asta serak, “Namun kalau kamu bermain api sembarangan, maka kamu harus bertanggung jawab untuk memadamkan api itu sendiri.”

“Saya tidak bermain api.”

“Sebaiknya begitu.” Asta memeluk wanita itu dengan erat, bibir tipisnya mencium rambutnya, “Tidur lah, selamat malam.”

Samara memejamkan matanya dan memaksa dirinya untuk tertidur dalam posisi ini.

Dia berpikir kalau dia akan insomnia malam ini, tetapi ternyata dia tidur dengan nyenyak.

Saat bangun Samara tidak menemukan orang di sisinya.

Dia menggosok matanya yang mengantuk, berjalan keluar dari kamar tidur, dan mendengar suara kopi sedang dibuat dari arah dapur.

“Sayangku…selamat pagi –” Dia berjalan ke dapur dengan keadaan setengah sadar.

Bibir Asta sedikit melengkung: “Selamat pagi.”

Mata Samara membelalak dan segera menjelaskan : “Kamu? Saya kira Javier sedang berada di dapur, yang kupanggil sayangku itu dia, bukan kamu.”

“Apa saya mengatakan sesuatu?”

sangat pintar, dia tidak bisa memanfaatkannya, dirinya tidak dimanfaatkan olehnya saja

yang lainnya? Kenapa saya tidak melihat

air mendidih ke dalam teko kopi, dan menyeduh secangkir

saja

waktu sudah lama berlalu dari jam

“Menunggumu.”

“Saya?” Samara kebingungan.

obat pada lukamu

seketika merasa kulit kepalanya mati rasa

ringan, mata tajamnya sedikit terangkat, dan ada

 

dilucuti, kamu pilih

“Dilucuti?”

terlalu memalukan bila menunggu pakaiannya

dilepas Asta, dua kancingnya sampai

dia bukan lawan Asta, jadi dia hanya bisa

menunjukkan punggungnya di mana

dipukuli oleh kakeknya, sekarang cucunya datang membantunya mengoles obat,

membantu Samara mengoleskan

yang bisa dilihat tapi tidak bisa dimiliki olehnya, jadi kecepatannya

berkata apa-apa, namun kedua jantung mereka sudah berdetak dengan

OOOO

dan Samara beres-beres dan bersiap pergi ke Unit Kejahatan Berat untuk

belakangan ini Samara juga

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255