Bab 164

Malam harinya.

Oliver dan Olivia menginap di rumah Samara.

Xavier masih syuting diluar kota, dan kamar Javier cukup besar, jadi Javier dan Oliver tidur sekamar, dan Olivia tidur di kamar Xavier.

Samara mengira kalau Asta tidak akan menetap.

Tapi setelah malam semakin larut, Asta juga tidak terlihat berniat pulang, dia bahkan meminta Wilson untuk membawakan dokumen yang sedang dia tangani, serta baju

ganti.

Menghadapi Asta si tamu tak diundang, Samara berkata dengan malas : “Tidak ada kamar lain, kamu bisa tidur di sofa.”

Wilson merasa kasihan pada Tuannya, dan ingin berkata : “Nona Samara, Anda…

Namun belum sempat Wilson menyelesaikan perkataannya, Asta sudah menyela : “Tidak perlu omonganmu, dengarkan saja dia.”

Wilson tahu kalau keputusannya untuk buka mulut adalah hal yang salah, dia tahu kalau Asta sudah memanjakan Samara sejak lama, bukan satu dua hari, jadi dia hanya bisa meletakkan pakaian itu di sofa dengan patuh, lalu pergi.

Samara mandi lalu kembali ke kamarnya.

di kamar tidur tampaknya

anak kecil di rumah, Asta seharusnya tidak akan melakukan

terlalu banyak, Samara mematikan lampu di

Tengah malam.

dan merasa dirinya masuk ke dalam pelukan hangat

tidur dengan siapa

sedikit dingin, dan pelukan ini terlalu

nyaman, Samara membalikkan tubuhnya, lalu kaki dan tangannya juga melingkar pada orang

bergerak….” Samara bergumam dalam

pernah mengira bahwa dia akan

mendidih karena merasakan nafasnya yang hangat,

matanya bergerak gerak, membuatnya terlihat seperti seorang peri yang jatuh dari

 

Dia yang ada dihadapannya….

menarik-narik sanubarinya

tapi tubuhnya seperti papan

yang memeluknya itu semakin lama

terkejut dan hampir berteriak, namun dia segera menenggelamkan teriakannya

awalnya ingin mengunakan bibirnya

Tapi—-

Asta yang tertahan meledak

Disegel dengan ciuman.

ganas untuk mengubah teriakan Samara menjadi tangisan

Asta baru

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255