Bab 207 

Samantha mengepal tangannya, senyum di wajahnya telah berubah menjadi ternganga. 

Dia berpaling dengan tidak percaya menatap Tiffany: “Kak Fany, apa yang sedang terjadi? Bukanlah kamu mengatakan…..saya adalah juru bicara game online ini?” 

Raut wajah Tiffany juga tidak lebih baik dari Samantha, mulutnya ternganga dan bola matanya juga hampir melompat keluar. 

“Saya……saya juga tidak tahu.” 

 

Samantha segera mundur kembali ke belakang panggung, dia menahan tangisnya sambil berlari kembali ke ruang rias. 

Tiffany mengikutinya dengan ketat sampai ke ruang rias, dia takut orang melihat kondisi Samantha yang kehilangan kontrol diri, maka cepat cepat menutup pintu. 

“Siapa sebenarnya Talitha itu?” Samantha berseru dengan keras sambil menggigit bibirnya. 

“Dia pasti orang baru, saya tidak pernah mendengar namanya di dunia hiburan.” 

“Orang baru yang sama sekali tidak pernah berkarya, beraninya menyerobot posisi saya sebagai juru bicara…..” Samantha menyapu jatuh semua perlengkapan merias diatas meja, dengan marah dan benci mendelik ke arah Tiffany, “Sudah saya katakan saya tidak bisa memetik kecapi, kamu memaksa, masih mengatakan tanpa resiko, sekarang ini yang kamu katakan tanpa resiko?” 

Tiffany tidak dapat menjawabnya. 

“Saya sudah berbuat konyol, mau dikemanakan wajah saya ini!” 

Di bawah emosi, Samantha meraup cermin rias diatas meja lalu melemparkan kearah asistennya. 

tubuhnya dari lemparan itu, tetapi terlambat

“Shuut…..” 

air matanya Samantha mencengkeram dagu Vicky dengan kuat, “Tidak puas? Kalau bukan karena kamu patuh, apa kamu kira masih bisa menjadi asisten saya? Kalau kamu berani menatapku seperti itu lagi, awas kamu tidak akan mendapat

11:40 .. 

Bab 207 

60% 5 mutiara

dia

juga terkejut dengan perilaku Samantha, mulutnya yang biasa suka mengoceh seketika

atas panggung megah yang bermandikan cahaya, Talitha diundang ke

hiburan, tetapi tarian yang dibawakan olehnya

orang terhadap dirinya yang sudah berlatih menari selama

 

ekspresinya yang hebat. 

mengandalkan sebuah tarian……

sampai

dia berkarya, aktingnya pasti tidak

merasa gugup, tetapi dia yakin dengan kemampuan Talitha

Kebalikannya…….. 

meninggalkan tempat itu, baru menyadari jalan perginya telah dikepung banyak awak media dan penggemar.

utamanya, dia hanyalah peran

suara genderang yang bertalu-talu, suara kecapi kuno terdengar tenang bagaikan air mengalir,

yang megah, penonton di televisi

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255