Bab 41 

Suara nafas Asta dari tenang berubah menjadi kasar dan berat, dia menarik kembali lengannya, berbalik badan dan meninggalkan tempat itu. 

Samara menatap bayangan tubuh pria yang meninggalkan tempat itu, dia merasa bingung. 

Barusan tinjunya ingin menghancurkan wajahnya, mengapa tiba tiba tanpa berkata apapun meninggalkan tempat itu? 

Sampai pecah kepalanya juga tidak terpikir olehnya alasan mengapa Tuan itu marah kepadanya? 

Selesai dari toilet, Samara kembali ke tempat duduknya, dia baru menyadari di meja cuma ada Peter seorang, anaknya tidak berada di tempat. 

“Dimana Javier?” 

“Dia bilang dia kebelet, mau pergi ke toilet.” 

“Saya tidak melihatnya tadi.” 

Peter takut Samara khawatir, dia berinisiatif dan berkata: “Kalau begitu saya ke toilet pria untuk mencarinya? Lagipula dia masih kecil.” 

“Dia pasti bukan pergi ke toilet, tetapi pergi ke tempat lain dan takut kamu khawatir, sehingga baru mengatakan akan ke toilet. Jangan kamu melihat

ini, tanpa dapat dicegah Samara menyeringai,

yang tak terbatas adalah mimpi buruknya, maka Xavier dan Javier adalah cahaya pemberian Tuhan untuk

itu dia tidak akan mempunyai kekuatan untuk melarikan diri dengan

pelan dia nitanya: “Saya sangat penasaran, saya berempati terhadapmu, apa yang sebenarnya iclali kamu alami sehingga bisa berkata seperti

kamu alami.” Samara menutup mulutnya,

paling dicintai sampai ke tempat

langsung pengakuan

menatap Samara dari samping, dan merasakan wanita ini waktu berbicara pembawaannya serasa kesepian, mungkin apa yang pernah

Di luar restoran. 

tempat duduk di dekat jendela, dia melihat seorang pria

yang dibicarakan mereka, tetapi Asta dapat merasakan di depan pria itu Samara dapat melepaskan semua pertahanannya, memperlihatkan penampilan dia yang paling

Siapakah pria itu? 

membuat Samara menampilkan

perlahan-lahan menjadi suram, lekuk di wajahnya juga perlahan-lahan menjadi

dapat dicegah hati Asta merasa gelisah, jari jari tangannya yang panjang dan sempurna mengambil sebatang rokok dari dalam kotaknya, disampingnya tiba tiba

wajah saya sangat mirip dengan

setengah terpejam, pandangannya yang mendalam pelan pelan

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255