Bab 231 

Waktu Asta sampai di rumah, jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi. 

Malam ini dia melayani sepasang saudara dari keluarga kerajaan Negara Ordine, membahas tentang hak penambangan mineral, selesai membahas bisnis dia mengadakan perjamuan makan untuk menyambut kedatangan Pangeran Ratchett dan Putri Kelly. 

Waktu makan malam itu Pangeran Ratchett berusaha keras menyatukan dia dengan Putri Kelly, Kelly juga tertarik dan tidak henti hentinya memberi tanda kepada Asta seolah olah tidak sabar ingin segera menyatu dengannya. 

Mempertimbangkan Kelly masih merupakan putri dari sebuah kerajaan, Asta masih bersabar tidak langsung mempermalukan dia di acara perjamuan makan. 

 

Sepanjang acara perjamuan makan dia hanya minum arak dengan wajah tanpa ekspresi, tidak memberikan kesempatan kepada sepasang saudara ini untuk salah paham terhadap sikapnya. 

Waktu sampai di rumah, Asta sudah sedikit mabuk. 

Melewati beranda rumah yang gelap lalu memasuki ruang tamu, dia menyadari di ruang tamu masih ada cahaya lampu yang remang remang. 

Dia pernah mengatakan kepada Pak Michael yang sudah tua agar beristirahat saja kalau sudah waktunya, tidak usah begadang menunggunya pulang, siapa sangka malam ini Pak Michael tidak patuh pada perkataannya, sudah lewat tengah malam masih menunggunya? 

Asta melepaskan dasi dengan sebelah tangan, lalu membuka kancing kemejanya dengan perlahan berjalan masuk ke ruang tamu. 

mendekati ruang

adalah seorang wanita yang sedang terbaring di sofa sambil

saat ini sama sekali tidak cantik, tetapi tubuhnya memancarkan aura yang membuat orang menjadi

peduli mengapa dia bisa berada disini.

ini, semakin dekat

berlutut dengan satu kaki, matanya menunjukkan kegembiraan seperti sedang menikmati harta pusaka

tanda tanda terlebih dahulu———

telah menundukkan kepala dan menciumnya

dalam pikirannya sendiri sehingga tidak menyadari

 

sadar, bibir lelaki itu telah

mudah Asta dapat menyerang masuk ke mulutnya dan dengan nakal dan sembarangan lidahnya bermain di dalam mulut

“Ng——” 

berbuat yang lain….saya hanya

seksi diucapkan di dekat bibirnya, selesai berkata

hatinya dengan begitu mudah, dia rela menunggu tetapi keinginannya terhadap Samara semakin

lagipula dia berpikir dua orang anaknya mau dititipkan kepada Asta jadi diluar dugaan dia sama sekali tidak meronta bahkan

merupakan semacam dorongan semangat buat

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255