Bab 153 

“Oliver, hentikan!” 

Borris turun dari Maybach dan berjalan menghampiri kedua anak itu dengan raut wajah marah. 

“Kalian baru berusia berapa tahun! Sudah menjadi seliar ini!” 

“Saya sudah tahu sejak awal kalian tidak bersikap baik kepada Samantha, tidak disangka sampai seperti ini!‘ 

“Dia mengandung kalian selama 10 bulan dan melahirkan kalian dengan susah payah, kalian malah tidak menganggapnya sebagai ibu kandung kalian!” 

Tuduhan langsung ditujukan kepada Oliver dan Olivia. 

Dan ini pertama kalinya kedua anak itu melihat Kakek buyutnya semarah ini. 

Tapi—– 

Menyuruh mereka menundukkan kepala mereka pada Samantha? 

Tidak! Mati pun tidak mau! 

“Kakek buyut, saya tidak salah!” Oliver yang marah seperti seekor binatang buas kecil, dan berteriak dengan marah , “Wanita ini! Yang terus memaksa kami memanggilnya ibu, dan mencengkram bahu adik dan tidak mau melepasnya! Saya menyuruhnya melepas tapi dia tidak mau dan membuat adik kesakitan!” 

Kalau wanita itu menganiayanya, mungkin Oliver tidak akan semarah ini. 

Olivia, dia

bisa diulang, dia akan tetap mengigitnya, dan bahkan lebih kuat dibandingkan dengan

Tuan Besar

yang bersikap seperti ini padanya.

Kebetulan sekali! 

bisa menginjaknya sampai ke kepalanya, tapi dia tidak percaya kalau mereka bisa membalikkan langit dan menginjak kepala Tuan Besar seperti itu?

dan menitikkan air mata, “saya tahu saya tidak dekat dengan mereka, namun saya terus berusaha. Hari ini saya ingin mengajak kalian

jahat!” Oliver menggertakkan giginya, “Siapa yang mau makan makanan ringan busuk

“Saya adalah ibu kandung kalian, saya sangat

“Kamu berbohong!” 

semua ini salahku.”

dengan orang dewasa, namun dalam

sejak tadi sudah hampir

tutup mulutmu!” Borris terdiam sejenak lalu berkata dengan marah, “Pulang, dan tunggu hukumanmu,”

Olivia adalah kesayangan keluarga Costan.

yang dikalahkan oleh kedua anak

orang yang mereka takuti, yang

naik ke mobil.

kakaknya : “Kak….kakak...”

hati Oliver sebenarnya juga takut dihukum, namun demi membuat Olivia tidak ketakutan dia masih berkata dengan angkuh, “Hukum ya hukum saja! Saya tidak takut sakit! Tapi kalau menyuruhku meminta maaf

yang

erat. 

demi melindungi

Sesampainya di rumah. 

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255