Bab 121 

Diantara ketiga orang itu, Jacob yang mengenakan seragam militernya paling mencolok. 

Borris tidak langsung mengenalinya, namun setelah dia melihatnya lebih lama, dia baru teringat kalau anak ini adalah cucu luarnya Harvey....yang baru dia temukan dua tahun lalu. 

Saat muda Harvey sering bepergian untuk berperang, kasih sayangnya lemah, dan sekarang saat dia menemukan cucu luarnya, dia tidak sabar untuk menebusnya beratus kali lipat. 

Jacob juga akhirnya mengenali orang tua ini dan berkata : “Kakek Borris? Kenapa kamu disini?” 

“Nona Samara terluka karena menyelamatkan cicitku.... Borris berkata dengan tenang : “Sebagai kakek buyutnya saya pasti harus datang kemari untuk berterima kasih kepadanya.” 

Borris ini memang rubah tua yang licik, dia hanya menceritakan permukaannya saja dan tidak membahas tentang bagaimana dia menyogok Samara untuk menjauhi Asta. 

Sebaliknya, dia menatap tajam pada Jacob : “Jacob, lalu kamu? Kamu dan Nona Samara....” 

Jacob melirik Samara sekilas lalu berkata tanpa malu : “Kakek Borris, Samara adalah teman bermainku sejak kecil.” 

“Oh begitu....” 

namun dalam hatinya sudah

ular yang

melihat ini……

sakit tampaknya sangat mempedulikan Samara,

terjadi dengan dunia

sekarang bahkan cucu luarnya Harvey

selalu tahu cara menyusun strategi, bingung untuk pertama kalinya, dia meninggalkan kamar pasien setelah

pergi, Jacob mengernyitkan

memiliki kekuatan yang tidak terduga, terutama kepala keluarga mereka, Asta, pria itu berdarah

Tuan Jacob tidak salah. Kalau hanya teman dari

juga ingin menghindar.” Samara mengerutkan bibirnya dan berkata dengan pikirannya yang kacau : “Tapi terkadang ada hal hal yang tidak bisa dihindari

Sebenarnya—- 

bagaimana dia

bisa mencium

suasana di

yang merasa suasananya menjadi canggung dan segera mengganti topik pembicaraan : “Bos, ini obat

botol obat itu dan berkata : “Saya

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255