Bab 126

Melihat wajah tembem Oliver yang berubah marah, Samara mengendus aroma bunga dan memancarkan senyuman dari mata coklatnya, “Oliver, saya sangat menyukainya….”

Oliver tercengang, dia membalikkan badan dari Samara, lalu diam-diam tersenyum bangga.

LE

Kakaknya memberikan bunga, Olivia juga tidak mau kalah.

Tangan kecilnya itu mengeluarkan segenggam permen warna warni dari dalam tas panda yang dipikulnya, dan memberikannya kepada Samara.

“Per…men…manis…..”

Alfa baru membuka mulut dan ingin membantu nona kecil menjelaskan maksud kalimatnya, namun Samara yang sudah terlebih dulu berkata, “Ini adalah permen kesukaanmu, kamu memberikannya kepadaku dan berharap setelah saya memakan permen yang manis ini, luka ku tidak akan terlalu sakit lagi…”

“Hm hm.”

Olivia menganggukkan kepalanya dengan keras.

Alfa menatap Samara dengan sedikit terkejut, namun tiba-tiba dia merasa kalau keterkejutannya ini sedikit mengherankan, lagipula ini juga bukan pertama kalinya dia melihat kemampuan Samara.

sepasang bocah dari keluarga Costan serta kakak sulungnya itu, tidak

balik tubuh Alfa,

melihatnya lalu menjelaskan : “Grup Costan mengadakan pertemuan penting di Kota Lippo, beberapa hari ini kakakku sedang melakukan perjalanan

Samara mengigit bibirnya.

Alfa dengan dingin : “Apa

Alfa tersedak.

tidak bertanya, tapi tidak ada salahnya kalau

menyelesaikan administrasi, Alfa mengantar Samara pulang

di rumah, Javier menyambut Samara dengan pelukan penuh

Javier meletakkan dagunya pada kedua tangannya

coklatnya, “Sejak kapan

“Ti..tidak kok.”

blak-blakan, tetapi mata hitamnya

dengan serius : “Ibu dan

tidak akan memiliki

yang sama?”

Kalau begitu baguslah.” Samara menyentuh-nyentuh ujung hidung Javier :

memiliki ibu, tapi ibu akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga dan

Javier dipenuhi dengan

baru berusia lima

membiayai keluarga ini, dan ibu,

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255