Bab 110 

Alfa memanggil Paman Michael untuk mengawasi Oliver dan Olivia, dan dia mengikuti kakeknya naik ke ruang baca di lantai dua. 

“Kakek....” 

“Kakek apanya?” Kakek berkata dengan kesal : “Olivia bisa bersuara dan mulai berbicara, hal sepenting ini kenapa tidak kamu beritahukan kepada kakek?” 

Bagaimanapun Alfa adalah cucu kedua dari kakeknya. 

Tapi, sejak Oliver dan Olivia hadir, posisinya di hati kakeknya sudah berpindah ke negeri impian. 

“Saya...saya lupa.” 

“Lupa? Hal sepenting ini bisa kamu lupakan? Apa kamu bisa memfungsikan sedikit otak udangmu itu?” 

Kalau bukan karena Kakek tidak membawa tongkatnya, pantat Alfa pasti sudah dipukuli sejak tadi… 

Alfa mengaruk–garuk kepalanya, dadanya sesak seperti akan mati. 

Otak udang? 

Dia belum pernah bertemu dengan orang bodoh dengan wajah tampan sepertinya! 

“Bagaimana Olivia bisa sembuh? Dokter spesialis mana yang kalian temukan?” 

“Bukan, sejak bertemu dengan Samara, dia perlahan–lahan mulai membaik...” 

“Samara? Itu...gadis yang membuat Oliver panik dan

“Iya.” 

hanya Oliver yang menyukai Samara.

Olivia pun

ini....memang merupakan calon menantu cicitnya yang terbaik.

itu orangnya

bahkan kakakku yang pemilih itu juga merasa

kali ini dia terluka

menyapu jenkkotnya dengan Put wajah pues, orangnya baik, dan

dengan penampilannya?”

dia teringat pada pendapat dua bocah dan kakaknya itu, dia

Alfa dengan tatapan

udang benar–benar tidak

wah, bagaimana dia bisa tidak punya

kesan baik Kakek terhadap Samara bertambah, sepertinya tidak ada salahnya kalau

sebaiknya kita menemui orang

bagaimana kalau kedua anak ini

dengan nada yang bangga berhasil membuat

ingin Samara menjadi

Kakek meliriknya sekilas.

25 tahun.” Alfa mengedipkan matanya :

–Chuk uhuk uhuk.. 

Alfa dengan galak : Memang otak udangmu ini tidak ada gunanya! Hal sepenting itu kenapa

kan tidak bertanya..

“Masih membantah!” 

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255