Bab 101 

“Apakah semua ini isi hati kamu?” 

“Mengapa saya harus mengatakan semua isi hati saya di depanmu?” Samara menggenggam ponselnya dengan erat dan mengatakan setiap kata dengan tajam, “Asta, kamu pikir kamu itu siapa bagiku? Apakah kamu sepenting itu sampai saya harus berpura–pura di depan anda?” 

Memikirkan Olivia yang sedang hilang, tatapan Samara juga terlihat panik. 

Hanya saja, semua ini.....dia tidak ingin Asta melihatnya. 

“Cepat pergi temukan Olivia, saya terlalu sibuk untuk mengobrol denganmu.” 

Setelah selesai berbicara, Samara pun menutup teleponnya. 

Dia menggertakkan giginya begitu kuat dan mengigit bibirnya hingga terluka dan berdarah, tetapi tampaknya dia tidak sadar dengan hal itu. 

Olivia masih sangat muda dan dia baru saja menunjukkan tanda–tanda pulih dari afasia, kemana dia pergi? 

Ditambah lagi dengan kekuasaan yang dimiliki oleh Keluarga Costan, walaupun musuh mereka tidak tertarik untuk menyerang Asta dan–Alfa, tapi itu tidak menjamin mereka tidak akan memilih Olivia sebagai target mereka. 

Semakin memikirkannya, Samara semakin merasakan perasaan sakit. 

Tanpa banyak ragu, dia langsung menelepon Timothy. 

“Timothy, tolong bantu saya untuk mencari seorang gadis kecil, saya akan mengirimkan informasi dan fotonya padamu, kamu harus menemukan keberadaannya dalam waktu dua jam.” 

“Bos, siapa gadis itu, sampai–sampai kamu begitu buru–buru mencarinya!” 

tidak punya waktu untuk menjelaskan padamu, selain itu, tolong panggil Jacob dan memintanya untuk membantu juga.”

kamu mau meminta

masih menggerutu tentang ketidakadilannya di didalam telepon, tetapi Samara langsung menutup telepon dan tidak mau

tahu perasaan Jacob

dia sengaja tidak menghubungi Jacob dan

Tapi sekarang...... 

daripada

pesan dan foto, Samara bergegas pulang ke rumahnya dan tidak melihat

Kemanakah Olivia pergi? 

dia melarikan diri dari rumah atau diculik orang lain?

Di dalam supermarket. 

membuka bungkusan sosis untuk Olivia sebelum menyerahkannya padanya.

mengambil sosis tersebut dan memakannya perlahan–lahan dengan sangat lahap dan

Javier menatap Olivia, dia semakin menyukainya, dia berpikir bahwa jika ibunya kelak ingin memiliki anak perempuan, maka harus

selesai makan, Javier memegangi tangan kecilnya.

Biar saya mengantarmu pulang.”

kepalanya dan berkata dengan bersikeras:

memberi makan Olivia,

nafas dengan lembut dan berkata

terlihat berlinang–linang: “Te...terima

“Iya.” 

Olivia, dan mereka berjalan

ada dua pria paruh

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255