Bab 102
Kali ini sudah tidak ada lagi jalan keluar, Javier diam–diam menarik Olivia ke belakangnya.
Jantung Javier tiba–tiba “terguncang“, tapi dia sama sekali tidak memperlihatkannya di depan Olivia.
“Kami berdua masih kecil.” Javier menatap langsung ke atrali pria yang memiliki luka goresan di wajahnya itu: “Untuk apa kamu menculik kami berdua?”
“Kamu kira kamu siapa?” pria itu menyentuh dagunya, menatap melewati Javier dan melihat Olivia yang gemetar ketakutan di belakangnya: “Yang kami inginkan adalah putri kecil keluarga Costan yang ada di belakangmu, kalau dia berada di tangan kami, ipa saya perlu takut keluarga Costan tidak akan patuh pada kami?”
Keluarga Costan?
Putri kecil?
Mendengar itu, Javier baru menyadari.
Putri kecil lemah lembut yang ada di belakangnya itu ternyata adalah putrinya Asta.
“Kakak...kakak….takut....takut...” terlihat mata Olivia yang sedang menampung air matanya, dan wajah kecilnya itu terlihat sangat takut.
Olivia selalu dijaga dengan baik oleh keluarga Costan.
Dia pernah menyelinap keluar beberapa kali sebelumnya, baik mengikuti Oliver atau ditemukan tidak lama setelah dia melarikan diri.
Kali ini, ini adalah pertama kali baginya untuk menyelinap keluar sendirian untuk pergi mencari Samara, yang tidak disangka, dia bukan hanya tidak menemukan orang yang dia cari, malah diincar oleh pria paruh baya yang jahat ini?
Pria dengan luka di wajahnya itu berjalan maju kedepan dan meraih bahu Javier membuatnya seperti seekor anak ayam yang bergelantungan di udara.
pria itu dan menggigitnya keras di lengannya, menggigit sampai lengan lawannya penuh
gila! Lihatlah
Javier, dan Javier pun tersungkur di atas tanah.
tulang–tulangnya hampir hancur, rasa
Tidak!
ada di sudut mulutnya dan ingin
bergerak, sebuah tangan menekan bahunya: “Sayang, saya akan memberikanmu satu tugas.”
mendengar suara tersebut, mata Javier
itu
dan perlahan–lahan berkata: “Bawa adikmu Olivia ke sudut dan lilip matanya, dan tutup matamu
“Tapi kamu...”
kapan ibu
“Saya..saya tahu”
“Baik.”
yang sedang mengis, seinentana Santa Senclirian dengan
clan Jacob untuk
sendiri pergi
Dia tidak menyangku.....
jalan itu, dia melihat putrinya sedang disakiti
satu saja sudah pantang menyentuh kedua anak ini sama saja memintanya mengirim
Urus saja urusan Semelini chan serahkan putri kecil keluarga Costill kepala kami.” Pria yang memiliki luk ili wajahnya itu sih sekali tidak tertawa, dan mengeluarkan pisau
kepada kalian? Bermimpilall”
“Kamu––”
yang memiliki luka di wajahnya itu sangat marah dengan Samara dan dia langsung datang kehadapannya dan
Update Bab 102 of Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius by Novelxo.com
With the author's famous Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius series authorName that makes readers fall in love with every word, go to chapter Bab 102 readers Immerse yourself in love anecdotes, mixed with plot demons. Will the next chapters of the Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius series are available today.
Key: Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius Bab 102