Bab 81 

“Apa?” 

Bulu mata Samara bergetar, tidak menyangka akan kata–kata yang keluar dari mulut Asta. 

“Asta, Oliver dan Olivia ada di sini, kamu jangan..” 

Sayangnya.. 

Bahkan sebelum dia bisa mengucapkan kata ‘gila‘, pria itu sudah menunduk untuk mencium bibirnya yang merah dan sedikit terbuka. 

Ciuman itu seperti badai, hampir tidak memberi Samara waktu untuk beradaptasi, ciuman yang sangat mendalam. 

Samara berusaha menghindar, namun Asta memegang dagunya erat, tidak mengizinkannya untuk menghindar. 

Nafas mereka menjadi lebih berat karena bibir dan gigi mereka berdua saling terkait.. 

Samara sangat ketakutan. 

Takut kedua anak kecil yang sudah tidur nyenyak itu terbangun oleh suara yang tidak pantas mereka dengar. 

Dasar Asta, pria tidak taliu malu, dia masih tahu malu! 

Tangan kecil Samara mencubit lengan Asta dengan keras, namun pria itu sepertinya tidak merasa apa–apa, sama sekali tidak bergeming. 

Sebaliknya, dia malah menghukumnya dengan menciumnya lebih dalam lagi. 

terlihat arogan dan dingin, tapi sebenarnya, hatinya seperti binatang buas.

Asta… kamu

Asta yang menatap penuh kesuksesan, dan

dalam mobil, bukan hanya ada dia

dalam mobil, ada si kecil Oliver

menurutinya dan membiarkannya melakukan apa pun yang dia inginkan

menggerakkan giginya dengan kesal, namun dia tidak berani mengeluarkan suara yang besar,

kebahagiaan di mata Asia yang tajani, la

dicium olehnya 

berantakan... sungguh membangkitkan gairah pria illi, yang membuatnya hanya

lagi... agar terlihat lebih

“Ayah..” 

tiba–tiba terdengar

Oliver sudah terbangun? 

di saat ini, bibir pria itu masih menempel padanya, bukankah situasi

langsung

tertutup rapat, ujung bibirnya meneteskan air liur, dan

Samara untuk... menjadi

pada Samara... dia akan menjadi memantu perempuanmu di masa

“Hehe….” 

indah, sudut mulut anak kecil itu hampir berada di

mengigau dan tidak bangun,

Baguslah! 

sedang

The Novel will be updated daily. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Comments ()

0/255